
EKSPANSI Energi Bersih Indonesia Dapat Mendorong Pertumbuhan Dan Kesetararaan
Meningkatkan Ambisi Energi Terbarukan Dan Alokasi Prayek Terbarukan yang Berkadilan Membantu Membuat transisi lebih Adil. Unduh pdf
Tersedia dalam: English
ISI
SOROTAN
ringkasan eksekutif
KAPASITAS ENERGI BERSIH Indonésia perlu Ditingkatkan Dengan cepat untuk Mengakhiri ketergantungan pada bahan bakar fosil | Bara Tidak Diperlukan Untuk Memenuhi Permintaan Listrik di Indonésia Yang Terus meningkat Pada Tahun 2030, Sehingga Mendukung Transisi Energi di provrinsi Penghakasil BATU BARA. Tahun 2014, Yang Membahas Manajemen Penawaran Dan Permintaan, Terrak Konservasi, Diversifikasi, Dan Efisiensi. Tahun ini, Pemerintah Akan Meluncurkan Ken Baru Yang Memperluas Langkah Untuk Meningkatkan Keamanan Energi Dan Mendorong Transisi Energi Dengan Tujuan Mencapai Bersi Emisi Pada Tahun 2035 Dan Mentsi emisi NOLE Terbarukan Dymerkirakan Akan Berkurang Dari 23% Menjadi
Meningkatkan ambisi energi terbarukan berarti tambahan batu bara tidak diperlukan untuk memenuhi permintaan listrik di Indonesia yang terus meningkat pada tahun 2030, sehingga mendukung transisi energi di provinsi penghasil batu bara.
Sudah 10 tahun sejak Indonesia memperkenalkan Kebijakan Energi Nasional (KEN) pada tahun 2014, yang membahas manajemen penawaran dan permintaan, termasuk konservasi, diversifikasi, dan efisiensi. Tahun ini, pemerintah akan meluncurkan KEN baru yang memperluas langkah untuk meningkatkan keamanan energi dan mendorong transisi energi dengan tujuan mencapai puncak emisi pada tahun 2035 dan mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060. Namun, target energi terbarukan diperkirakan akan berkurang dari 23% menjadi 17-19% Pada tahun 2025. MERUPAKAN PORSI TERBESAR DALAM Pembangkitan Listrik. Penggunaan Bahan Bakar Fosil, Khususnya Batu Bara, Telah Meningkat Secara Signifikan Dalam 10 Tahun Terakhir. Hal Ini Menyebabkan Emisi Sektor Tenaga Listrik Meningkat Tajam, Yaitu Sebanyak 86 Juta Ton CO2 (MTCO2) Antara 2023 Dan 2013
Data terbaru dari tahun 2023 menunjukkan bahwa bahan bakar fosil menyumbang 81% listrik Indonesia, yang merupakan porsi terbesar dalam pembangkitan listrik. Penggunaan bahan bakar fosil, khususnya batu bara, telah meningkat secara signifikan dalam 10 tahun terakhir. Hal ini menyebabkan emisi sektor tenaga listrik meningkat tajam, yaitu sebanyak 86 juta ton CO2 (MtCO2) antara 2023 dan 2013.
Berdasarkan Ruptl, Kapasitas Energi Terbarukan Sebesar 21 GW Akan Ditambahkan Antara Tahun 2021 Dan 2030. Target Jetp Akan Menambahkan Kapasitas Energi Terbarukan Sebesar 36 Dalam Penciptaan Lapangan Kerja Dan Pertumbuhan Ekonomi Lokal.
Mengalokasikan Pembangunan Proyek Energi Terbarukan ke Daerah Penghasil BATU BARA AKAN Membro Manfaat Besar Bagi Pemerintah, Industri, Dan Warga, Sehingga Indonesia Lebih Adil Dalam Meredam Dampak, Dan Trans, envelhece. Programa Yang Ada, Yang Mencakup Proyek Energi Terbarukan Sebesar 2,7 GW Di Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Dan Sumatera Selatan, Diercorakan oleker Eury Dapat Menciptakan 50.000 lapangan, USERJAAN. Pengembangan Lebih Lanjut proyek tenaga Surya 5,8 GW Dan Pembatalan kapasitas batu bara baru dapat menciptakan 46.000 lapangan pekerjaan tambahan dan UTAMA
Poin-poin utama
PBANGKITAN LISTRIK DI Indonésia Dari Bahan Bakar Fosil Meningkat 50% Dalam Satu Dekade Terakhir
Pembangan Listrikade Dari Bahan Bakars pada tahun 2013 menjadi 285 twh pada tahun 2023. hal ini didorong oleh Peran Pentingnya dalam Strategi Energi Indonésia Dan DiMBANGAN KAPASITAS BARAHA | Infrastruktur Kelistrikan. Selama Periode Yang Sama, Pembangkitan Energi terbarukan meningkat dari 36 twh Menjadi 65 twh. Berlebih di bawah rencana pembangunan infrastruktur kelistrikan. Selama periode yang sama, pembangkitan energi terbarukan meningkat dari 36 TWh menjadi 65 TWh.
Meningkatkan faktor kapasitas pembangkit batu bara dapat menghindari 42 TWh pasokan listrik berlebih
Berdasarkan Ruptl, Permintaan Listrik Mungkin Akan Tumbuh Sekitar 4,7% Antara Tahun 2023 Dan 2030, Sehingga mencapai 445 Twh Pada Tahun 2030. 2023 Menjadi 64% di Tahun 2030, Maka Pbangkitan Listrik Akan Melampaui Permintaan Sebesar 42 Twh. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia Adanya Resiko Ativos presos Dari Kapasitas Batubara Berlebih. Bara, Meliputi Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Dan Sumatera Selatan, Menghasilkan Sekitar 30 Juta Ton Setara CO2 (MTCO2E) Dari Metana Penambangan BATU BARA Dan Pebangkit Listrik Tenaga Bat Bara. Daerah But Juga Menghadapi Risiko Kehilangan Pekerjaan Karena Penutupan Tambang. Dengan Memanfaatkan Proyek Energi terbarukan yang Ada Sebesar 2,7 GW Dan Memperluas Proyek tenaga Surya Sebesar 5,8 GW, Daerah Tersebut Dapat Mengurangi Emisi, Menarik Menarik Berketerampilan Tinggi.
Program energi terbarukan dapat membantu mengubah perekonomian daerah penghasil batu bara
Daerah penghasil batu bara, meliputi Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Sumatera Selatan, menghasilkan sekitar 30 juta ton setara CO2 (MtCO2e) dari metana penambangan batu bara dan pembangkit listrik tenaga batu bara. Daerah tersebut juga menghadapi risiko kehilangan pekerjaan karena penutupan tambang. Dengan memanfaatkan proyek energi terbarukan yang ada sebesar 2,7 GW dan memperluas proyek tenaga surya sebesar 5,8 GW, daerah tersebut dapat mengurangi emisi, menarik investasi lebih dari 9,4 miliar USD, dan menciptakan 96.000 lapangan pekerjaan berketerampilan tinggi.
Titik Awal
Kondisi Energi Indonésia Setelah Satu Dekade Menunjukkan Peningkatan Signifikan Dalam Tanggunaan Batue Baragu Baraganin Tenr
Penggunaan batu bara di sektor tenaga listrik dalam 10 tahun terakhir telah meningkat hampir dua kali lipat, sehingga berkontribusi terhadap lonjakan dalam emisi sektor listrik secara keseluruhan, yaitu 86 juta ton CO2 (MtCO2) dari tahun 2013 hingga 2023. Sebagian besar dari emisi tersebut berasal dari batu bara.
Indonesia belum mengalami peningkatan pesat dalam energi terbarukan, sehingga bahan bakar fosil menjadi bahan bakar yang memenuhi pertumbuhan permintaan listriknya. Ken 2014 Menetapkan alvo Energi Terbarukan Sebesar 23% Dalam Bauran Energi Pada tahun 2025. Namun, 665, 6665151910, 666510, 66510, 6665151910, 66510, 66510, 66510, 66510, 66510, 66510, 66510, 66510, 66510, 66510, 666515191919651015191915191519151019151019151015191510196666666666666666666666666650 AKAN DITURUNKAN | Yang sedang dessusun.17-19% dalam revisi KEN yang sedang disusun.
Kenyataannya, Pertumbuhan kapasitas Energi terbarukan belum maksimal. Antara Tahun 2018 Dan 2023, Indonésia Hanya Menambahkan 3,3 GW Energi Terbarukan, Sehingga Totalnya Menjadi 13 GW Pada Tahun 2023. GW), Surya (+0,5 GW), Panas Bumi (+0,5 GW), Dan Angin (0,01 GW).
Tambahan kapasitas terbesar adalah bioenergi (+1,3 GW), diikuti oleh tenaga hidro (+1 GW), surya (+0,5 GW), panas bumi (+0,5 GW), dan angin (0,01 GW). Sebaliknya, Indonésia Memaang Tambahan Kapasitas Bahan Bakar Fosil Sebesar 26 GW Dalam Lima Tahun Terakhir. Bahan Bakar Fosil Sekarang Menyumbang 80 GW, Atau 86% Dari Total Kapasitas Pembangkit Listrik Sebesar 93 GW Pada Tahun 2023.
= Pada Tahun 2023, 674 = 9) Indonésia, Baik Yangenergi terbarukan menyumbang 19% (65 TWh) dari bauran listrik Indonesia, baik yang na grade maupun tidak terhubung ke jaringan listrik (fora da grade). Pembangkitan Tenaga Surya Dan Angin Hanya Membro Kontribusi Masing-Masing Sebesar 0,2% (0,7 TWH) Dan 0,1% (0,5 TWH). Hidro Merpakan Penyumbang Terbesar Sebesar 7% (25 TWH), Diikuti Oleh Bioenergi Sebesar 6,4% (22 TWH) Dan Panas Bumi Sebesar 4,8% (17 TWH).
Sebesar 81% (285 TWH) Permintaan Listrik Sisanya DIPENUHI OLEH BAHAN BAKAR FOSIL. Pada Tahun 2023, Batu Bara Menyumbang 62% (217 TWH) Pembangkitan Listrik. Listrik Dari Gas Juga Mencatat Kenaikan 6,9% Dari 58 TWH Pada Tahun 2013 Menjadi 62 Twh Pada Tahun 2023. Kapasitas Pembangkit Listrik Yang Intensif Karbon, Khususnya Batu Bara (+30 GW), Gás (+6 GW), Dan Biomassa (+1,5 GW). Lonjakan ini didorong oleh Investasi Dalam Pembangkit listrik tenaga batu bara, yang dipicu oleh Programa Pembangunan Listrik 35.000 MW yang Mempercepatan | Pebangkit Listrik Baru di Bawah Naungan
Kenaikan tajam dalam emisi sektor tenaga listrik dalam dekade terakhir telah dikaitkan dengan rekor pemasangan dan pemanfaatan kapasitas pembangkit listrik yang intensif karbon, khususnya batu bara (+30 GW), gas (+6 GW), dan biomassa (+1,5 GW). Lonjakan ini didorong oleh investasi dalam pembangkit listrik tenaga batu bara, yang dipicu oleh program pembangunan listrik 35.000 MW yang diperkenalkan pemerintah pada tahun 2015, yang secara signifikan mempercepat laju pembangunan pembangkit listrik baru di bawah naungan Pertumbuhan Ekonomi 5-7%. 2021-2022, Yang Mengakibatkan
Pinjaman untuk belanja modal pada pembangkit listrik tenaga batu bara mencapai 1 miliar USD pada tahun 2021-2022, yang mengakibatkan Kelebihan Kapasitas Dalam Pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara.
Di Bawah Ken, Rencana Umum Energi Nasional (Ruen) Menyediakan Strategi terperrinci untuk pelaksanaan lintas sektor guna mencapai alvo Ken. Untuk Sektor Tenaga Listrik, Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (Rukn) Menyediakan kerangka peraturan untuk memandu utilitas negara (Pln) Dalam Mengembangkan Ruptl.
Rukn Mencakup Empat jalur untuk mencapai alvo Iklim Indonésia: bisnis seperti biasa ( Business-as-Usual), Skenario emisi NOL BersiH iAa, retroft emisi NON), Skenario emisi nol BersiH iea, retroft emisi N non), skenario emisi nol Bersih iea, retroft emisi n non, skenario emisi nol Bersih iea, retroft emisi n) Emisi nol. Pilihan Jalur Tergantung Pada Alvo Yang Dikejar (Biaya Terendah Atau Emisi Nol), Asumsi Tentang Pengurangan CO2, Dan Penggunaan Teknologi.
rukn ini Menjadi Dasar Bagi RUPTL. Versi Terbaru, Yaitu Ruptl 2021-2030, Menguraikan rencana Penambahan kapasitas Untuk berbagai sumber Energi, Dengan Energi Terbarukan Menyumbang 52% (+21 gw) Dari Penambahan Hingga 2030, Danila Banelas (+21 GW) Alvo jika ruptl tercapai, kapasitas energi terbarukan akan mencapai sekitar 31 gw, atau 31% Dari Total Kapasitas Terpasang Sebesar 102 GW Pada Tahun 2030.
Saat pertama kali diperkenalkan, RUPTL 2021-2030 dianggap sebagai rencana pasokan listrik yang paling hijau Untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2060. DiBandingkan Dengan ruptb 2019-2028 yang bertuan Membangun 16,7 gw kapasitass Untuk Membangun 20,9 GW Kapasitas Energi Terbarukan, Atau 51,6% Dari Total Rencana Pebangunan Sebesar 40,6 GW.
RUPTL MENDATANG UNTUK TAHUN 2024-2033 Akan Mengakomondasi Skenario Percepatan Pengembangan Energy Terbarukan. Dalam Skenario Ini, Sistem Kelistrikan Akan Memiliki Pangsa 75% Energi Terbarukan (61 GW) Dan 25% Gas (20 GW).
Untuk Mengatasi intermitensi tenaga listrik Surya Dan Bayu, PLN Akan Membangun Infrastruktur-grade inteligente Yang Fleksibel. Pebangkit Listrik Gas Akan Digunakan Untuk Mengkomensasi Perubahan Beban Puncak Dan Fluktuasi Dari Intermitensi Kedua Sumber Energi, exceto. PLN JUGA AKAN MEMBANGUN TRANSMISI Antar Pulau Untuk Maksimalisasi Potensi Energi Terbarukan Yang Berpusat di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi Dan Nusa Tenggara, Untuk Pasokan Ke Pusat Permintaan Listrik Di Pulau Jawa.
Kementrian Energi Dan Sumber Daya Mineral, Dalam Draf Rukn 2023-2060, Memperkirakan laju pertumbuhan Permintaan Listrik Indonesia Antara 4,8% Dan 5,2% por tahun. Ini Akan Mengakibatkan Permintaan Listrik Meningkat Dari 363-377 TWH Pada Tahun 2023 Menjadi 1.846-2.152 Twh Pada tahun 2060. Melambat Dalam Beberapa Tahun Terakhir, Sehingga Menyebabkan Kelebihan Kapasitas Di Sistem Jawa-Bali Sekitar
Karena gangguan yang disebabkan oleh pandemi COVID-19, laju pertumbuhan permintaan listrik Indonesia melambat dalam beberapa tahun terakhir, sehingga menyebabkan kelebihan kapasitas di sistem Jawa-Bali sekitar 6 GW Padantan 2023. 346 TWH. Angka ini di Bawah Skenario Nemp Yang Diusulkan, Yaitu Sekitar 3,9% -5,2% Pertumbuhan Tahunan Dari 2022 Hingga 2060. Pada tahun 2023, permintaan listrik tumbuh secara moderat sebesar 3,4% menjadi 346 TWh. Angka ini di bawah skenario NEMP yang diusulkan, yaitu sekitar 3,9%-5,2% pertumbuhan tahunan dari 2022 hingga 2060.
Sementara Itu, Kapasitas Pembangkit Listrikit Tenaga BaTuna Bauta Ituns, Menorsitas Menini LiPaniAmia Bahali BATUMIA BATUNOS ITUNSIMIA GW Menjadi 52 GW Antara Tahun 2015 Dan 2023, Setelah Programa de Dierkenalkannya 35.000 MW. Beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara Mungkin Tidak Beroperasi Pada Kapasitas Penuh. Selama periode yang sama, pemanfaatan kapasitas turun sebesar 8% hingga mencapai 48% pada tahun 2023. Hal ini menunjukkan bahwa beberapa pembangkit listrik tenaga batu bara mungkin tidak beroperasi pada kapasitas penuh.
D Engan Menggunakan Skenario Pertumbuhan Permintaan Listrik Yang Optimis Berdasarkan Ruptl 2021-2030 Dari Pln, Perhitungan EMBER MENUNJUKKAN EN-GRANHWA PERMINTAAN LIST | Tumbuh Sebesar 4,7% Antara Tahun 2023 Dan 2030 Hingga Mencapai 445 Twh Pada Tahun 2030, Meningkat Dari 323 Twh Pada Tahun 2023. Sebagai Perbanding, Pln Memperkan Kenaikan Permintaan Listring Sebesaringan, 493, Memperkan Kenaikan, Listran21, sebesaringan, Memperkan Kenaikan, ListrAan, sebesaringan, 493, Memperkan Kenakan Kenakan Permintaan Listring Sebesaringan, 49, Memperkan Kenaikan Permintaan Listring Sebesaringan, 493, Memperkan Kenaikan, Listran21, sebesaringan, Memperkan Kenaikan, ListrAan, sebesaringan, 4l. Pemulihan dari dampak pandemi. Rendah DiBandingkan Faktor Kapasitas Yang DISARANKAN UNTUK PBANGKIT LISTRIK TENAGA BATU BARA DALAM RUPTL PADA TAHUN 2030, YAitu Antara 64-73%. Meningkatkan Efisiensi Pembangkit listrik tenaga batu bara menggunakan faktor kapasitastas teresebut menunjukkan bahwa produksi Akan melebihi Permintaan. Jika alvo batu bara dalam ruptl tercapai, produksi listrik yang berlebihan dari batu bara akan mencapai 42 twh pada tahun 2030.on-grid tahunan akan tumbuh sebesar 4,7% antara tahun 2023 dan 2030 hingga mencapai 445 TWh pada tahun 2030, meningkat dari 323 TWh pada tahun 2023. Sebagai perbandingan, PLN memperkirakan kenaikan permintaan listrik sebesar 4,9% antara tahun 2021 dan 2030, yang didorong oleh pemulihan dari dampak pandemi.
Saat ini, pembangkit listrik tenaga batu bara beroperasi pada kapasitas sekitar 49%, yang mengurangi biaya operasional pembangkit tersebut. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan faktor kapasitas yang disarankan untuk pembangkit listrik tenaga batu bara dalam RUPTL pada tahun 2030, yaitu antara 64-73%. Meningkatkan efisiensi pembangkit listrik tenaga batu bara menggunakan faktor kapasitas tersebut menunjukkan bahwa produksi akan melebihi permintaan. Jika target batu bara dalam RUPTL tercapai, produksi listrik yang berlebihan dari batu bara akan mencapai 42 TWh pada tahun 2030. Hal ini menunjukkan perencanaan pembangkit listrik batu bara baru dapat meningkatkan resiko ASET encalhado.
biaya yang dihindari dari listrik yang dihasilkan oleh batu bara, yang bisa dihokasikan untuk energi terbarukan, berkisar antara 1,9 miliar USD Dan 2,4 Miliar USD, Bermaskan, perhitgan biays, BiayiStnuys, 1,9 Miliar USD 2,4 Miliar Usd, UsdiAskan PERHITUNGAN BIAY Tenaga Batu Bara Yang Beroperasi Pada Kapasitas 64%.
HAL ini Menawarkan peluang untuk Mengembangkan Energi Bersih dan Merealokasi Investasi terhadap bahan bakar fossil, Meskipun Permintaan Listrik Kian Meningkat. terbarukan akan meningkatkan keamanan energi di masa depan
Mempertahankan Momentum JETP
Memperkuat ambisi energi terbarukan akan meningkatkan keamanan energi di masa depan
jetp Menargetkan Peningkatan Pangsa Energi terbarukan Menjadi 44% pada tahun 2030 Dan 66% pada tahun 20335.| KECUKUPAN, Dan Keberlanjutan Sistem Listrik Telah Mendorong Partisipasi Indonesia Dalam Jetp. Di Bawah Skenario Jetp, Pangsa Energi Terbarukan Dalam Bauran Tenaga Listrik Akan Mencapai 44% Pada Tahun 2030, Dengan Tenaga Surya Dan Angin Masing-Masing Menyumbang 8% Dan 6% Dari Pembangkitan Listkik. Ini Menandai Peningkatan significativo untuk kedua sumber energi termo, mas dari angka saat ini yang bahkan belum mencapai 1%. Bisa Ditambahkan. Contohnya, Akusisi Tenaga Surya Dan Bayu Yang Lebih Tinggi, Evaluasi Untuk peran bioenegi yang maksimal Dan Berkelanjutan, serta adota rencana bate bara sesuai Dengan | Yang Sebelumnya Telah Diumumkan.
Keinginan untuk meningkatkan keamanan, kecukupan, dan keberlanjutan sistem listrik telah mendorong partisipasi Indonesia dalam JETP. Di bawah skenario JETP, pangsa energi terbarukan dalam bauran tenaga listrik akan mencapai 44% pada tahun 2030, dengan tenaga surya dan angin masing-masing menyumbang 8% dan 6% dari total pembangkitan listrik. Ini menandai peningkatan signifikan untuk kedua sumber energi tersebut dari angka saat ini yang bahkan belum mencapai 1%.
Meskipun mekanisme JETP merupakan langkah maju yang ambisius, beberapa aspek masih bisa ditambahkan. Contohnya, akusisi tenaga surya dan bayu yang lebih tinggi, evaluasi untuk peran bioenergi yang maksimal dan berkelanjutan, serta adopsi rencana batu bara sesuai dengan target pensiun 5,2 GW Indonesia pada tahun 2030, yang sebelumnya telah diumumkan.
Mengingat Perubahan Profil Permintaan Listrik Indonésia, Yang Didorong Oleh Pertumbuhan Populasi, eLekTrifikasi di sektor, dan meningkatnya permintaan dari Sektor Manufaktur, Ada Kekhawatiran Apakah Pertumbuhan Energi Terbarukan Dapat Memenuhi Lonjakan Permintaan. Energi Bersih Indonésia Serta Perumusan
Mencapai target pengurangan emisi yang ditetapkan dalam JETP memerlukan percepatan ambisi energi bersih Indonesia serta perumusan PETA JALAN YANG KOMPREMENSIF Painel de indústrias de Pengembangan Untuk Pengangan Surya Guna Menarik Lebih Banyak Investidor. Untuk Mencapai alvo ini, Indonésia Perlu Membangun Tambahan 8,9 GW Tenaga Surya Dan 2,9 GW Tenaga Angin Setiap Tahun, Di Luar Alvo Yang Ditetapkan Dalam Ruptl. Upaya ini Akan Menghasilkan Kapasitas Tenaga Surya Dan Angin Terpasang Sebesar 38 GW Pada Tahun 2030. Mengingat Ekspansi Kawasan Industri Dan Pabrik Nikel di Sulawesi, Akan Ada Lebih Banyak Peluang Untuk Memanfaatkan Pasar Khusus Dengan Potensi Energi Terbarukan.
Skenario JETP juga mengandalkan teknologi baterai untuk menyerap energi surplus dan menyalurkannya selama permintaan puncak pada malam hari. Mengingat ekspansi kawasan industri dan pabrik nikel di Sulawesi, akan ada lebih banyak peluang untuk memanfaatkan pasar khusus dengan potensi energi terbarukan.
Melanjutkan skenario ini mendasari kebutuhan mendesak untuk meningkatkan infratruktur jaringan saat ini dan fleksibilitas sistem sistem sistara keseluruhan untmampung lebih banyak tenyaga surya angin. Menurut Dokumen Plano de Investimento e Política Compreensivo ( CIPP) 2023 Milik Jetp, Jaringan Harus Ditingkatkan Untuk Meningkatkan Penyerapan Tenaga Surya Dan Dari 14% Pada Tahun 2030 Menjadi 36% Padai Padai Pada Meningkatkan Fleksibilitas Pembangkit listrik tenaga batu bara Juga Penting Untuk Menghadapi Peningkatan Penyerapan Tenaga Surya Masa Depan.
Cipp MengIdentifikasikan Bahwa Tenaga Surya Memiliki Potensi Terbesar Untuk Dikembangkan. Hal Ini tergantung pada Seberapa Baik Calon Pengguna Atap Surya MeESESESPONS Peraturan menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Nomor 2 Tahun 2024 Yang Baru, Surngaturn Mengaturn. Faktor Penting Len Adalah Bagaimana Pln dapat memprioritaskan Peningkatan Kualitas jaringan transmisi dan Listrik na grade Dan Off-Grid, Dengan Tujuan Meningkatkan Penggunaan Energi Surya Di Kalangan Rumah Tangga, Planggan KomerSial, Indústria. Potensi Lainnya Adalah Mengalokasikan unang dana jato untuk membro -membro insentif kepada calon pengguna tenaga surya. Provinsi-provinsi ini sudah Memiliki Infrastruktur Listrik Dan Transportasi Yang Dapat Membantu Pengembang Mengurangi Biaya Modal Dalam Penerapan Tenaga Surya.
Provinsi penghasil batu bara utama berada di garis depan transisi energi. Provinsi-provinsi ini sudah memiliki infrastruktur listrik dan transportasi yang dapat membantu pengembang mengurangi biaya modal dalam penerapan tenaga surya. Sekitar 2,300 quilômetros persegi Area Pertambangan yang Memiliki izin di Indonésia Adalah lahan yang terganggu, yang dapat Menampung Sekitar0,5 TW kapasitas tenaga surya.
Provinsi-provinsi ini adalah laboratorium untuk penghentian bahan bakar fosil dan menentukan seberapa “adil” dan inklusif transisi tersebut akan berlangsung. Insentif pertumbuhan ekonomi akan menjadi kunci bagi provinsi ini untuk sepenuhnya terlibat dengan tantangan perubahan iklim.
Tindakan Apa Yang Diperlukan? Mengalokasikan Lebih Banyak Proyek Energi Terbarukan di provinsi, mas adalah titik Awalnya, Dengan Mempertimbangkan Kecocokan Lokasi Dan Potensi Energi Terbarukan. Membuka Industri Baru Akan Menghasilkan Perolehan Modal, Menciptakan Lapangan Kerja Baru, Dan Meningkatkan Pendepatan Pajak Untuk Pemerintah provinsi. Dalam Konteks Transisi Yang Berkeadilan, Provesi Ini Akan Meningkatkan Ketahanan Energi Lokal Dan Mendukung Tindakan Keberlanjutan. Dengan Demikian, Mendorong Energi Terbarukan Dapat Sekaligus Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Dan Mencapai Tujuan Transisi Berkeadilan.
Analisis Produksi BATU BARA LOKAL DI Indonésia Mengungkapkan Bahwa Tiga Wilayah Penghasil BATU BARA TERBESAR PADA TAHUN 2022 ADALAH Kalimantan Timur, Kalimantan Selinagan, SelMater. Namun, Dokumen Cipp Menunjukkan Bahwa Sebagian Besar Investasi Proyek Energi Terbarukan Terkonsentrasi di Jawa.
SELAIN ITU, ALOKASI Proyek prioritas Jetp Dalam dokumen Cipp Hanya Mencakup 43% (23,86 GW) Dari GOPASITAS ENERGI TERBARUKAN TERBAHAN YANGS YANGS DIBUHAN DIGUHAN DIBAHAN DIGUHANK DIBLEMK DIBAHANK) Dados Ini Menunjukkan bahwa pencapaiano JETP MUNGKIN MENGHADAPI HAMBATAN KARENA PERENCANA PROYEK Yang Tidak Jelas Dan Komitmen Pendanaan Yang Tidak Memadai.
Transisi di Daerah Penghasil batu bara
Pokok Kesepakatan
Daerah Penghasil BATU BARA Indonésia Mungkin Akan Terdampak Oleh Transisi Enegi. Namun, Programa Berbagai Energi Terbarukan Menawarkan Peluang Untuk Mentransformasi Ekonomi Berbasis Fossil Ini Dengan Menarik Investasi Teknologi Bersih Dan Menciptakan Peluang Kerja Yang Berketerampilan Tinggi. Indonésia Sangat Terkait Dengan Batu Bara, Terutama Untuk Pasar Ekspor Dan
Sebagai negara penghasil batu bara, ekonomi Indonesia sangat terkait dengan batu bara, terutama untuk pasar ekspor dan Industri domestik. Juta Ton Pada Tahun 2018 Menjadi 518 Juta Ton Pada Tahun 2023, Dengan Nilai Ekspor Berkisar Antara 14 Miliar USD Hingga 46 Miliar USD. Dalam hal ekspor, Indonesia telah mengalami peningkatan yang stabil dalam ekspor batu bara, meningkat dari 356 juta ton pada tahun 2018 menjadi 518 juta ton pada tahun 2023, dengan nilai ekspor berkisar antara 14 miliar USD hingga 46 miliar USD.
Namun, nilai ekspor ini Menurun Sebesar 26% Dari Tahun 2022 ke 2023 Yang Disebabkan oleh Turunnya Harga Komoditas || Índia, sebagai importir batu bara Indonesia terbesar kedua, juga menunjukkan penurunan. India, sebagai importir batu bara Indonesia terbesar kedua, juga menunjukkan penurunan minat Dalam Melanjutkan ketergantungan pada impor batu bara. Meskipun Ada Tren Global Yang Mengarh Pada Pengurangan Penggunaan Batu Bara, PEMERINTAH Indonésia tetap menetapkan alvo Ambisius Untuk Meningkatkan Produksi BATU BARA MENJADI LEBI TAVI || 900 juta ton pada tahun 2024.
Pada Saat Yang Sama, para Pemimpin Lokal Di Provesi Yang Kaya Akan Batu Bara Memiliki Kekhawatiran Dalam Memastikan keberlanjutan Investasi Energi Fosil || Tiongkok,. Tiongkok, Investidor Terbesar Dalam Pembangkit listrik tenaga batu bara di Indonésia, telh Mengumumkan Akan Menghentikan Pembannan Pembangkit Listrikan Tenga BAZAGA BARA BARA BAZARRA BAZARA DI LISTIGA BAZAGA DI LISTIGA BAZAGA Keputusan ini dapat Membatasi pendanaan untuk Indonésia dan Menimbulkan Keraguan Tentang Masa Depan Proyek Pebangkit Listrik Tenaga Batu Bara.
MEMPERTAHANKAN TINGKAT Produksi batu bara yang tinggi akan meningkatkan risiko aset terbengkalai dan memperuk damangaras lingkungan dari penambangan bara, yang terus memengaruhi seiabagian ``
Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Dan Sumatera Selatan Adalah Daerah Penghasil Batu Bara Utama Di Indonesia. Pada Tahun 2022, Masing-Masing Menyumbang Sekitar 302 Juta Ton, 204 Juta Ton, Dan 88 Juta Ton Batu Bara, Yang Secara Keseluruhan Menyumbang Lebih Dari 85% Dari Total Produksi Bara Bara Indonésia.
kegiatan ekonomi di provinsi-provinsi, mas Sangat Bergantung Pada Sektor Batu Bara. Kalimantan Timur Dan Kalimantan Selatan Masing-Masing Menyumbang Lebih Dari 44% Dan 30% Dari Produk domestik Regional Bruto (PDRB) Melalui Sektor Batu Bara. Secara Nasional, Sektor Ini Juga Mendukung Lebih Dari 150.000 pekerjaan. Seirante Dengan Kemajuan Transisi Energi, Penurunan Sektor Batu Bara Dyerkirakan Akan Berdampak significava pada ekonomi provinsi, exceto.
Sayangnya, Diskusi Tentang transisi berkeadilan secara spesifik Daerah Penghasil batu bara ini belum dimasukkan ke dalam rekomendasi jato yang terbit di tahun 2023.|Imon = 1003
Sektor batu bara menimbulkan risiko kehilangan pekerjaan Akibat berakhirnya siklus hidup tambang. Kalimantan Timur, Misalnya, Termasuk Dalam 10 Provesi Yang Paling Terdampak, Dengan Estimasi Sekitar 17.000 pekerjaan di Sektor Penambangan BATU BARA Yang Kemungkinan Akan Hilang Pada Tahun 2050. Secara Nasional, Puncak Pemutus Huba Huba Dipercirakan Akan Terjadi Sekitar Tahun 2030-An.
Dengan Tren Transisi Energi Global, Daerah Penghasil Batu Bara Utama Akan Menghadapi Risiko Yang Meningkat Akibat Menurunnya Permintaan Batu Bara. Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral Memprediksi Bahwa Produksi Batu Bara domestik Bisa Turun Menjadi 250 Juta ton Pada Tahun 2060. Dan Kegiatan Ekonomi di Daerah.
Ekonomi Kalimantan Timur, Misalnya, Sangat Bergantung Pada Sektor Ekstraktif. Ketika harga batu bara Melonjak Pada Tahun 2022 Menjadi Sekitar 345 USD/Ton, Biaya Royalti Dari Sektor Penambangan Mencapai Rp4,6 Triliun (Sekitar 285 Jutan. Selain ITU, Sektor Ini telá menciptakan lebih dari 130.000 pekerjaan. Namun, Jika Sektor Penambangan Dan Minyak Serta Gas Sepenuhnya Habis, Ekonomi Kalimantan Timur Bisa Menurun Sebesar 65%.
Mengikuti TAKSONOMI KEBERLANJUTAN Terbaru, para o investidor Dan Lembaga Keuangan Semakin Menyadari Isu-Isu Lingkungan, Sosial, Sosial, Tata Kelola (Esgata) Risiko Terkait Investrasi di Sektor Batu Bara. Impersahaan batu bara besar di Indonésia, Seperti INDIKA ENERGIA Dan Energy ADARO, Telah Memulai diversifikasi Ke Energi BerSih Dan BerkaMAniMen MenngurningurnininiNiSi Ke Energi BerSih Dan BerkinAnTMen MenngurniNgurnininininininininiNiMan Memulai Memulai Memulai Pergeseran ini kemungkinan akan memengaruhi sektor batu bara di daerah-daerah termo, karena sumber Daya keuangan dialihkan ke sektor lain dan kemungkinan lokasi lain. Yang Signifikan di Daerah Penambangan Batu Bara. DIGERKIRAKAN BAHWA 143.592 HEKTAR HUTAN ALAMI DI KALIMANTAN TELAH MENGALAMI
Ketergantungan pada sektor batu bara juga mengakibatkan dampak lingkungan yang signifikan di daerah penambangan batu bara. Diperkirakan bahwa 143.592 hektar hutan alami di Kalimantan telah mengalami DEFORESTASI Dan Dikonversi Menjadi Tambang Batu Bara. Selain iTu, Kegiatan Penambangan Batu Bara Dan Pembangkitan Listrik Dari Batu Bara Juga Berkontribusi Secara Signifikan Pada Emisi Sektor Energi.
Dengan Total Produksi BATU Bara Sekitar 600 Juta Ton, Ketiga provinsi ini melepaskan jumlah emisi metana yang significativo dari kegiatan penambangan batu bara, yang sering sebut Sebagai= Metana TaninTana, thang Disangt) Pada Tahun 2022, EMISI CMM DIGERKIRAKAN MENCAPAI 516 KILOTON CH4. Mengingat bahwa cmm memiliki dampak iklim jangka panjang. Pada tahun 2022, emisi CMM diperkirakan mencapai 516 kiloton CH4. Mengingat bahwa CMM memiliki dampak iklim jangka panjang 30 kali lebih besar dibandkan karbon dioksida, angka ini setara dengan Sekitar 15,4 Juta Ton Co2e. Namun, Emisi CMM Tidak Termasuk Dalam Inventarisasi Gas Rumah Kaca Subnasional Dan Rencana Mitigasi Untuk Provins-Provinsi ini.
Selein Menghasilkan Emisi Metana Dari Penambangan Batu Bara, Provinsi-provinsi ini Juga Sangat Bergantung Pada Batu Bara Untuk Listrik. Pada Tahun 2022, Kalimantan Timur Dan Kalimantan Selatan MEMILIKI Pembangkit Listrik tenaga batu bara (PLTU) Dengan Kapasitas Total Masing-Masing 987 Mw Dan 571 Mw. Sementara Itu, Sumatera Selatan Memiliki 1.340 MW PLTU, Yang Memak Listrik Untuk Provesi Dan Daerah Sekitarnya. Secara Keseluruhan, Pltu ini Dierkirakan Menghasilkan lebih dari 15 juta ton CO2e Setiap Tahunnya, Sebanding Dengan Tingkat Emisi CMM. Untuk substansial pltu di provinsi-provinsi ini. Sumatera Selatan Akan Mengalami Peningkatan Sebesar 2,100 MW, Sementara Kalimantan Selatan Dan Kalimantan Timur Masing-Masing Akan Menambah 214 MW Dan 14 MW. Perluasan ini merdakirakan akan meningkatkan emisi dari pltu dan metana tambang batu bara lebih dari 12,6 juta ton co2e. Selain iTu, Hal Ini Dapat Meningkatkan Risiko Aset Terbengkalai Dan Menghambat upaya Untuk Mengurangi Emisi Serta Mendiversifikasi Ekonomi.
Dalam RUPTL 2021-2030, PLN juga merencanakan penambahan substansial untuk PLTU di provinsi-provinsi ini. Sumatera Selatan akan mengalami peningkatan sebesar 2.100 MW, sementara Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur masing-masing akan menambah 214 MW dan 14 MW. Perluasan ini diperkirakan akan meningkatkan emisi dari PLTU dan metana tambang batu bara lebih dari 12,6 juta ton CO2e. Selain itu, hal ini dapat meningkatkan risiko aset terbengkalai dan menghambat upaya untuk mengurangi emisi serta mendiversifikasi ekonomi.
Meskipun Ada Dampak Pada Ponsial Sektor Batu Bara, Transisi Energi Berkeadilan membrokan Peluang Transformasi Ekonomi Bagi Daerah Penghasil Batu Bara. Proyek Energi terbarukan dan Misalnya, Mongolia dalam sedang MemPercepat Rencana Industri Energi Barunya, Dengan Tujuan Menghasilkan Listrik Bersih Dan Menjadi Pusat Utama Manktur Teknologi Bersih.
Di Indonésia, Pln Dan Pemerintah Telah Memulai Beberapa Program Energi Terbarukan Yang Mencakup Daerah Penghasil Batu Bara Dengan Total Potensi 2,7 GW. RUPTL, Yang Diklaim Sebagai rencana Bisnis "Terhijau", Mencakup Total Proyek Energi Terbarukan Sebesar 1,6 GW di Ketiga provrinsi ini. Selain ITU, gerador de 391 MW diesel dapat davantikan Dengan Energi terbarukan melalui Program Substitusi diesel PLN. Peraturan SURYA ATAP YANG BARU DILUNCURKAN JUGA Menawarkan Peluang Bagi Pemilik Gedung Unts Mengurangi Jejak Emisi Dan Tagihan Listrik Mereka, Dengan Potensi 536 MW Hingga 2028888. Daerah Penghasil batu bara dapat Memperoleh manfaat lebih besar Dengan Menggantikan Kapasitas Batu Bara Tambahan Dengan Tenaga Surya. Sebanyak 2.328 MW PLTU Yang Akan Dibangun Antara 2021 Dan 2030 DAPAT DIGANTIKAN Dengan 5,8 GW Tenaga Surya di Ketiga provinsi ini. Penambahan Kapasitas Tenaga Surya Ini Sejalan Dengan Skenario Cipp Dan Dapat Menjadi Bagian Dari
Selain program-program yang ada, daerah penghasil batu bara dapat memperoleh manfaat lebih besar dengan menggantikan kapasitas batu bara tambahan dengan tenaga surya. Sebanyak 2.328 MW PLTU yang akan dibangun antara 2021 dan 2030 dapat digantikan dengan 5,8 GW tenaga surya di ketiga provinsi ini. Penambahan kapasitas tenaga surya ini sejalan dengan skenario CIPP dan dapat menjadi bagian dari Proyek prioritas Dalam Cipp.
Program-Programa Ini Akan Memicu Efek Berganda di Daerah Penghasil Batu Bara Ini. Total Investasi Yang Diperlukan Untuk proyek ini dapat mencapai sekitar 9,4 Miliar USD. Proyek Tersebut Juga Diharapkan Menciptakan Sekitar 95.000 pekerjaan Berketerampilan Tinggi, Yang Dapat Mengimbangi Kehilangan Pekerjaan Akibat Penutupan Tambang. Peluang Investrasi Dalam Manufaktur teknologi Bersih, Seperti Modul Tenaga Surya Dan Komponen Lainnya, Dapat Lebih Meningkatkan Investasi Dan Pinciptaan pekerjaan.
Selain ITU, Programa Pelaksanaan Ini Akan Mengurangi Emisi Sektor Energi di Ketiga Provesi But. Pembangkitan Listrik Terbarukan Dapat Menghindari Emisi Setara 18 JUTA TON CO2 DARI PBANGKIT Listrik Berbahan Bakar Fosil Dan Menyimpan 12 Juta Ton Batu Bara di Bawah Permukaan.
ini juga dapat Membuka jalan bagi Investrasi dalam manufactur teknologi bersih di daerah-daerah termobut. Kepemimpinan Baru Indonésia, Prinsip Keterjangkauan harga dan aksessibilitas Untuk Seluruh Masyarakat di Indonésia akan tetap Menjadi Patokan transisiGan MengAjukan alvo 2035
Kesimpulan
Kebijakan energi Indonesia pasca-2024
Di bawah kepemimpinan baru Indonesia, prinsip keterjangkauan harga dan aksesibilitas untuk seluruh masyarakat di Indonesia akan tetap menjadi patokan transisi energi
Tahun ini, Indonesia akan mengajukan target 2035 ke PBB, bersama dengan target yang diperbarui untuk 2030. Enhanced Nationally Determined Contribution (E-NDC) akan meningkatkan target pengurangan emisi di sektor energi menjadi 358 juta ton pada 2030, dengan pengembangan energi terbarukan sebagai bagian besar dari rencana tersebut.
Target Sektor Energi Indonésia Untuk Mencapai Netralitas Karbon Pada 2060 Tercantum Dalam Ken, Yang Terakhir Diperbarui Sepuluh Tahun Lalu Pada 2014. Ken Yang Direvisi, Yang Diharapkan, Dirilis Dirilis 2014. Mengurangi Energi Terbarukan DARI 23% Pada 2025 Menjadi Antara 17-19% Dalam Bauran Energi.
Akibatnya, Komitmen Iklim Indonésia di Sektor Energi Mungkin Akan TerwuJud lebih lama dari tujuan realisass Sebelumnya. Namun, Semakin Lama Indonésia Mempertahankan Ketergantungan Terhadap Fossil, alvo da Indonésia Menjadi Negara Berbasis Ekonomi Hijau, Sesuai Visi Indonesia 2045 TERANCAM MELESET. Pembangunan
Menyatukan Tujuan Transisi Energi, Iklim, dan Pembangunan
Bukti Menunjukkan bahwa transisi Energi Indonésia Seharusnya Sudah Berjalan Dengan Baik. PEMERINTAH TELAH Menetapkan alvo Untuk Mendukung Pengembangan Energi Terbarukan melalui Ruu Energi baru dan Energi Terbarukan Dengan Meningkatkan Kapasitas ONERGI || Mengubah Pembangkit Listrik Berbasis Diesel Menjadi Tenaga Surya, Dan Memperluas Atap Surya. Ruu baru ini harus mendefinisikan Dengan jelas propersi Pembangkit Energi terbarukan dalam total Bauran listrik, Dan memprioritaskan Energi terbarukan daripada sumber energi 'baru', seperti nuklir dan. on-grid, mengubah pembangkit listrik berbasis diesel menjadi tenaga surya, dan memperluas atap surya. RUU baru ini harus mendefinisikan dengan jelas proporsi pembangkit energi terbarukan dalam total bauran listrik, dan memprioritaskan energi terbarukan daripada sumber energi ‘baru’, seperti nuklir dan bahan bakar yang berasal dari fosil.
Meskipun Bahan Bakar Fosil Akan Terus Memainkan Peran Signifikan, Permintanya Tidak Akan Mencapai Puncaknya Dan Menurun Hingga 2030 Menurut Skenario Jetp. Garis waktu ini membrokan kesempatan kepada Pemerintah Untuk Menyesuaikan rencana Pengembangan Sektor Tenaga Listriknya Dan Memberi Waktu Kepada Provinsi Penghasil Batu Bara Untuk MengenBangkan Strategi Baru. BAIK PEMERINTAH Nasional Maupun Lokal Perlu Merumuskan Kebijakan Yang Mendukung Transisi Energi Bersih. Akhirnya, keberhasilan transisi Akan Bergantung pada tata kelola yang efektif di berbagai tingkat di Indonésia.
Mengingat struktur tata kelola Indonesia yang multilevel dan multisektoral, menetapkan tujuan keberlanjutan jangka panjang yang mengintegrasikan transisi energi, iklim, dan ambisi pembangunan dapat menyelaraskan transisi yang adil dengan pertumbuhan ekonomi Berkualitas Tinggi. Upaya ini mendistribusikan tugas transisi secara dinamis di antara berbagai aktor pemerintah. Indonésia Memiliki Peluang Lebih Baik Untuk Berhasil Mendorong Pertumbuhan Energi Bersihnya jika para aktor ini bekerja sama secara efektif.
Sebagai negara Penghasil batu bara, Indonésia Mungkin Memiliki Keuntungan Dalam Melindungi PopulaSinya Dari Guncangan harga sporadis yang= Mengancam Keterjangkauan energi. Melanjutkan Walau PLN dan pemerintah mungkin terus melanjutkan MEKANISME SUBSIDI Untuk Menjaga Keterjangkauan Layanan Energi, Akses ke listrik tetap Menjadi Tantangan Besar di Daerah Pedesaan. Dalam Jangka Panjang, Guncangan Mungkin Timbul Dari Penipisan Sumber Daya Terbatas Tidak Dapat Dihindari.
Kerjasama interna e regional Menjadi Penting Untuk Membantu Indonésia mencapai Target Transisi Energi Berkeadilan, Dibawah Prinsip Tanggung Jawab Bersama Yang Dibedakan ( Responsabilidades Comuns, mas Comunais) CBDR Adalah Jembatan Untuk Menyeimbangkan Kepentingan Kelompok Negara Berkembang Dan Negara Maju Dengan Mempertimbangkan Kontribusi Histori ke Perubahan Iklim Dan Kekuatan Ekonomi. /CBDR). CBDR adalah jembatan untuk menyeimbangkan kepentingan kelompok negara berkembang dan negara maju dengan mempertimbangkan kontribusi histori ke perubahan iklim dan kekuatan ekonomi.
Energi Terbarukan dapat meningkatkan Akses Energi Bersih di Daerah Pedesaan Dan Mengatasi Kekurangan Energi di Daerah Perkotaan. Bagi Indonésia, Yang prioritas utama Pemerintahnya adalah Energi Berkeadilan Untuk Seluruh Masyarakat, kebijakan yang dirangon Dengan baik untuk mendukung Energi Terbarukan akan Sangat Penting Pendukung
Materi pendukung
Ucapan Terima Kasih
Gambar Sampul
PETUGAS MEMBERSIHKAN
Kredit:ZUMA Press, Inc. / Alamy Stock Photo
Kontributor
Ucapan terima kasih yang tulus kepada Mada Ayu Habsari, Edo Mahendra, David Silalahi Dan Kontributora Lainnya Atas Dukungan Berharga Mereka Dalam Peninjauan Sejawat LaPoran Ini.
TERIMA KASIH KHUSUS KEPADA Rini sugahyo ATAS DUKUNGAN Yang Luar Biasa Melalui Penyuntingan Dan Penyusan LaPoran, Luaran, 1280 Aditya Lolla untuk masukan dan saran beliau, serta Neshwin Rodrigues Untuk Diskusi Mengenai Asumsi Data Dan Validitasnya. Ucapan terima kasih kami haturkan kepada Libby copsey, oya zaimoglu, dan Chelsea Bruce-Lockhart atas dukungan mereka dalam validasi dan visualisasi data.
Metodologi
Pembangkitan Energi, Impor, dan Permintaan
Data tahunan dari 2000 hingga 2023 diambil dari Buku Panduan Statistik Energi dan Ekonomi Indonesia 2023.
Kenaikan permintaan listrik tahunan sebesar 4,7% antara 2023 dan 2030 dihitung berdasarkan data permintaan historis dari 2023 dan proyeksi permintaan pada 2030 sebagaimana tercantum dalam RUPTL 2021-2030.
Analisis Ember
Di Bab 1, Kami Menghitung Pembangkitan Energi Terbarukan Pada 2030, Menggunakan Dados Kapasitas Batu Bara Pada 2023 Dan Ruptl. Analisis ini didaskan pada tingkat pertumbuhan tahunan untuk permintaan listrik sebesar 4,7%, dan faktor kapasitas untuk batu bara sebesar 64%, Tenaga Surya Sebesar 20%, Hidro Sebesar 52% Berdasarkan Faktor Kapasitas rata-rata Pembangkit tenaga airaga Jefa Japasitas ratenis Pembangkit tenaga Jága Japasitas ratenis Pembangkit tenaga Jága JAPASITAS RATA PEMBANGKIT ARDAGA JOMUA JOMA-ARDAGA JAPATA-RATA PEMBANGKITKIT AO Angin Sebesar 35%.
Rentang Biaya Pembangkitan Listrik Dari BATU BARA DIHITUNG MENGNAKAN BIAYA PBANGKITAN RATA-RATA PLN UNTUK TEKNOLOGI BARA PADA 2023 | Metodologi Dari de Menggunakan Menggunakan || 1331 (Rp737,52 per kilowatt jam) dan biaya listrik yang diperkirakan menggunakan metodologi dari NREL Annual Technology Baseline 2023.
Penilaian Bab 2 Membandingkan rencana Penambahan Kapasitas Dalam || * 1334 RUPTL 2021-2030 dan dokumen CIPP JETP.
Di Bab 3, kami menghitung emisi dari pembangkit listrik berbasis batu bara dan metana tambang batu bara. Faktor emisi dikumpulkan dari peraturan BATAS EMISI Untuk PLTU BATU BARA Dan Faktor Emisi rata-rata ipcc untuk= Tambang Batu Bara Permukaan || .
Pembangkitan Energi Terbarukan Dymerkirakan Menggunakan Faktor Kapasitas Dari Katalog Teknologi Sektor Tenaga Listrik. Peluang penciptaan lapangan kerja dihitung berdasarkan jumlah pekerjaan por gigawatt jam pembangkitan energi terbarukan. Peluang investasi dihitung berdasarkan biaya rata-rata listrik untuk energi terbarukan dari Irena. Penghindaran emisi dari proyek re baru dihitung menggunakan FAKTOR EMISI JARINGAN PLN.
Konten terkait



