
Risiko mengabaikan emisi metana di pertambangan batu bara
emisi metana tambang batu bara yang tidak dilapekan dapat meningkatkan risiko sektor batesa baranghambat upaya dekarbonissasi usahahaan-perussahaan batuan baranhambat upaya dekarbonisasia usahahaan-perushaan dalam:
Tersedia dalam: Inglês
SOROTAN
Ringkasan Eksekutif
Metana Tambang Batu Bara: Bagian Penting Dalam upaya dekarbonisasi penambangan bate bara
Lemahaan batu bara akan mendapat manfaati daria. Prosas ini dapat Membantu Limeshaan Memahami Skala Masalah, Menilai Risiko Lingkungan Juga Selama prosas Produksi. Di Antara Semua Gas Rumah Kaca Yang Diepaskan Dari Rantai Pasokan Batu Bara, Gas Metana Tambang Batu Bara Diangap Sebagai Emisi Utama Karena Memiliki
Batu bara melepaskan emisi tidak hanya selama pembakaran, tetapi juga selama proses produksi. Di antara semua gas rumah kaca yang dilepaskan dari rantai pasokan batu bara, gas metana tambang batu bara dianggap sebagai emisi utama karena memiliki Efek Pemanasan 30x Lebih Besar DiBandingkan Karbon Dioksida. Hanya Empat Dari Sepuluh Limeshaan Besar Yang Memaukkan Emisi Gas Metana Tambang Batu Bara Dalam Inventarisasi Emisi Mereka. Sementara itu, Untuk Enam Limeshaan Besar Lainnya, EMISI GAS METANA TAMBANG BATU BARA MEREKA DIGERKIRAKAN Sama Besarnya Dengan Emisi Keseluruhan Yang Dilaporkan, Yaitu Gabungan AntoRa Emisi Dari Pembakaran Bakarfosil Mereka. BEBERAPA Limeshaan Telah Memulai upaya Penurunan Emisi, Termasuk Memperluas Penggunaan Energi Fotovoltaik Surya. Selain iTu, Banyak Limeshaan batu bara besar di Indonesia yang juga terlibat dalam pengembangan energi terbarukan dan kendaraan listrik. Imperiashaan-Perusahaan Yang Kami Tinjau. Prosas ini akan Membantu mereka lebih memahami tantangan emisi gás rumah kaca dan membantu menyelaraskan kewajiban pelaporan limpesahaan Dengan Stand Stand Nasional Dan Internional. Selain iTu, Lemahaan batu bara perlu mempertimbangkan emisi gás metana dalam penilaian risiko lingkungan dan invasi, dalam konteks transisi energi yang lebih luas. Diversifikasi bisnis akan membantu mereka mengurangi risiko ini, dan memanfaatkan peluang bisnis energi terbarukan yang terus bakembang Pesat. Kelola lingkungan dan sosial yang ditimbulkan oleh penambangan batu bara. Ini Menyetujui Kuota Produksi BATU BARA SEBESAR 922 JUTA TON UNTUK TAHUN 2024. KUOTA Produksi But 212 Juta Ton Lebih Banyak DiBandingkan Target Produksi Saat Ini Sebesar 710 Ton. Padahal, Permintaan batu bara domestik untuk listrik telah berkurang dan importir utama batu bara Indonesia, Seperti tiongkok dan Emisi CMM
Sayangnya, sebagian besar perusahaan batu bara di Indonesia mengabaikan pentingnya emisi metana dari sektor pertambangan. Hanya empat dari sepuluh perusahaan besar yang memasukkan emisi gas metana tambang batu bara dalam inventarisasi emisi mereka. Sementara itu, untuk enam perusahaan besar lainnya, emisi gas metana tambang batu bara mereka diperkirakan sama besarnya dengan emisi keseluruhan yang dilaporkan, yaitu gabungan antara emisi dari pembakaran bahan bakar fosil dan emisi dari penggunaan listrik mereka.
Saat ini perusahaan batu bara di Indonesia masih berfokus pada penurunan emisi karbon dioksida dalam inisiatif keberlanjutan mereka. Beberapa perusahaan telah memulai upaya penurunan emisi, termasuk memperluas penggunaan energi fotovoltaik surya. Selain itu, banyak perusahaan batu bara besar di Indonesia yang juga terlibat dalam pengembangan energi terbarukan dan kendaraan listrik.
Walau demikian, upaya mitigasi melalui pengurangan emisi gas metana tambang batu bara belum menjadi prioritas perusahaan-perusahaan yang kami tinjau.
Langkah pertama untuk mengatasi emisi gas metana adalah dengan dimulainya pengukuran dan pelaporan emisi gas metana oleh perusahaan batu bara. Proses ini akan membantu mereka lebih memahami tantangan emisi gas rumah kaca dan membantu menyelaraskan kewajiban pelaporan perusahaan dengan standar nasional dan internasional.
Selain itu, perusahaan batu bara perlu mempertimbangkan emisi gas metana dalam penilaian risiko lingkungan dan investasi, dalam konteks transisi energi yang lebih luas. Diversifikasi bisnis akan membantu mereka mengurangi risiko ini, dan memanfaatkan peluang bisnis energi terbarukan yang terus berkembang pesat.
Menurunkan emisi metana secara proaktif adalah langkah penting untuk mengurangi risiko tata kelola lingkungan dan sosial yang ditimbulkan oleh penambangan batu bara.
Poin-poin utama
Risiko peningkatan produksi batu bara di pasar yang tidak menentu
Pemerintah Indonesia baru-baru ini menyetujui kuota produksi batu bara sebesar 922 juta ton untuk tahun 2024. Kuota produksi tersebut 212 juta ton lebih banyak dibandingkan target produksi saat ini sebesar 710 ton. Padahal, permintaan batu bara domestik untuk listrik telah berkurang dan importir utama batu bara Indonesia, seperti Tiongkok dan India, sedang dan akan menurunkan impor mereka.
Hanya empat dari sepuluh perusahaan batu bara besar yang melaporkan emisi CMM
Di Antara Sepuluh Limeshaan Batu Bara Terbesar di Indonésia, Hanya Indo Tambangraya megah, Bukit Asam, Minas de Energia Golden, Dan Indika Energy Yang Memaukan Gasra Tambang Batu Bara Dalam Pelam Pelam Namun, Perbedaan Intensitas Metana Yang Dilapakan Mencapai Tujuh Kali lebih Besar Antara SatuyAmhaan Dengan Limeshaan Lainnya. Selain iTu, UmeSahaan-Perusahaan ini Belum Menyediakan InformASI Yang terperinci untuk Menjadi Landasan Perbedaan Intensitas, abutro. tambang batu bara
Emisi dari CMM yang tidak dilaporkan bisa lebih besar dari pembangkitan energi di tambang batu bara
emisi gasa metana tambang batu bara dari enam leyshahaan lainnya merdakirakan setara, atau lebih besar, dibandkan emisi dari pembakaran bahan bakar fosilan dannini listkan não Untuk Lemahaan Dengan Nisbah Kupas (Jumlah Bahan Limbah Yang Dibuang por unidade Batu Bara Yang Diekstraksi) Yang Tinggi, Emisi Pembangkit Bahan Bakar Fosil Jauh Lebih Besaripada emisi Cmm Karena Tinggi. INDIKA ENERGIA DAN ADARO ENERGY BAHKAN TELAH BERKOMITMEN UNTUK MENCAPAI EMISI NOL BERSIH MASING PADA TAHUN 2050 DAN 2060. NAMUN, GAS METANA TAMBANG BATU BARA MASIH BELUM DICAKUP DALAM ATAU RENCANA MITIGASI-MEREKA. Padahal, Emisi Metana Merapakan Bagian Penting Untuk Penurunan Emisi. Beberapa di Antaranya Berkomitmen Untuk Mencapai Emisi Nol Bersih Dan Mengembangkan Bisnis Energi Hijau. Namun, Sebagian Besar Dari Mereka Masih Belum Memberikan Perhatian Signifikan Pada Dampak Dari Emisi Metana Tambang Batu Bara, Serta Upaya Penangannannya. Mengukur Dan Melaporkan Emisi Metana Adalah Langkah Krusial Dalam Upaya Dekarbonisasi Tambang Batu Bara Dan Keselarasannya Terhadap PELAPORAN PELAPORAN NASIONAL DAN INTERNALONAL. No entanto, a maioria deles ignorou os impactos significativos das emissões de metano em seus negócios de carvão, e nenhum planejou abordá -lo. Medir e relatar as emissões de metano serão cruciais nos esforços de descarbonização da mineração de carvão e garantir a conformidade com os padrões nacionais e internacionais.
Upaya dekarbonisasi saat ini belum memadai
Perusahaan-perusahaan batu bara Indonesia telah memulai aksi penurunan emisi dan diversifikasi menuju industri energi yang lebih bersih. Indika Energy dan Adaro Energy bahkan telah berkomitmen untuk mencapai emisi nol bersih masing-masing pada tahun 2050 dan 2060. Namun, gas metana tambang batu bara masih belum dicakup dalam target atau rencana mitigasi mereka. Padahal, emisi metana merupakan bagian penting untuk penurunan emisi.
Prospek Pertambangan batu bara
Produksi dan permintaan batu bara Indonesia
Pemerintah Indonesia memperkirakan penurunan permintaan batu bara dalam jangka panjang. Namun, persetujuan kuota produksi batu bara yang mendekati 1 miliar ton menimbulkan pertanyaan tentang potensi risiko dari ekspansi terbaru ini.
Indonesia adalah eksportir batu bara termal dengan kuantitas terbesar di dunia, dan batu bara merupakan elemen penting dari perekonomian Indonesia. Pada tahun 2023, industri ini berkontribusi terhadap 80% penerimaan negara bukan pajak dari sektor pertambangan, yaitu sebesar 5,7 miliar dolar AS. Sektor ini Juga Secara Langsung Mempekerjakan Sekitar 150.000 ORANG Untuk Pertambangan Batu Bara Dan Jasa Pertambangan. Daerah Penghasil Batu Bara, Seperti Kalimantan Timur Dan Sumatera Selatan, Juga Sangat Bergantung Pada sektor bara bara untuk pertumbuhan ekonomi. DITENTUKAN Secara Nasional (
Terlepas dari pentingnya sektor ini, Peningkatan Kontribusi yang Ditentukan Secara Nasional ( Contribuição determinada nacionalmente aprimorada/NDC) Dari Indonesia telá Menetapkan Target Untuk Menurunkan Emisi Sebesar31,89%= Selaras | Indonésia Juga Telah Menandatangani Komitmen metana global (Juramento global de metano), Yang Menargetkan Penguran Gasan Metana Aktivitas Manusia (Antropogenik). ini hanya dapat dicapai jika Indonesia Mulai Meningkatkan Porsi Penggunaan Energi Terbarukan Dan Mengurangi Produksi BATU BARA SECARA SIMPAKANIAN. Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Telah Mengantisipasi Penurunan Permintaan Batu Bara Global Jangka Panjang. Produksi batu bara domestik engenheira mencapai 700 juta ton (mt) sampai 2035. Setelah itu, Produksi Akan Melandai, Mendekati 250 mt pada 2060. Hal ini sejalan Dengan
Ketidaksesuaian antara pasokan dan permintaan
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengantisipasi penurunan permintaan batu bara global jangka panjang. Produksi batu bara domestik diperkirakan mencapai 700 juta ton (Mt) sampai 2035. Setelah itu, produksi akan melandai, mendekati 250 Mt pada 2060. Hal ini sejalan dengan proyeksi internasional dari IEA dan PEMERINTAH Austrália, Yang Memprediksi Penurunan Tajam Tajam Permintaan BATU BARA Global Dan Sudh Dimulainya penurunan ini. Menetapkan Target Produksi Baru Sebesar
Setelah memecahkan rekor produksi historis berturut-turut selama dua tahun terakhir, Kementerian ESDM menetapkan target produksi baru sebesar 710 Mt Untuk Tahun 2024. Angka ini 65 mt lebih rendah Dari Produksi BATU BARA PADA 2023, MENBAPAI 775 MT.|| 630 ... Mengumumkan Persetujuan Rencana Kegiatan Dan Anggaran Biaya (Rkab) Limesahaan batu bara yang bertangan Dengan prediksi ini. 2024, 587 Limeshaan Telah Diberikan Persetujuan Untuk Total Produksi Tahunan BATU BARA Yang Melampaui
Namun, Kementerian ESDM baru-baru ini mengumumkan persetujuan rencana kegiatan dan anggaran biaya (RKAB) perusahaan batu bara yang bertentangan dengan prediksi ini.
Menurut kuota produksi batu bara yang disampaikan di DPR pada bulan Maret 2024, 587 perusahaan telah diberikan persetujuan untuk total produksi tahunan batu bara yang melampaui 922 Juta ton Untuk Tahun 2024. Angka ini 30% leangi tinggi produti stresti 2024, Dan Juga Dapat Meningkat Karena Masih Ada 175 Permohonan Produksi BATU BARA Yang sedang Direvis StuRAng. Ditetapkan dapat membrokan fleksibilitas Bagi Limeshaan batu bara untuk memasok potensi peningkatan permintaan global. harga batu bara ke arah negatif. Hal ini meningkatkan risiko aset terbengkalai dan dampak lingkungan jangka pendek yang tidak perlu serta emisi metana yang significa.
Kesenjangan antara kuota produksi yang baru-baru ini diumumkan dan target produksi yang ditetapkan dapat memberikan fleksibilitas bagi perusahaan batu bara untuk memasok potensi peningkatan permintaan global.
Namun, jika tidak dipantau dan dikelola dengan baik, hal ini juga dapat mengakibatkan risiko kelebihan pasokan batu bara dan menekan harga batu bara ke arah negatif. Hal ini meningkatkan risiko aset terbengkalai dan dampak lingkungan jangka pendek yang tidak perlu serta emisi metana yang signifikan.
KetidakPastian Permintaan BATU BARA Indonésia
Lonjakan Produksi Batu Bara Pada Tahun 2023 Didorong Oleh Peningkatan Permintaan Yang Signifikan Dari Tiongkok. Ekspor Ke tiongkok tahun lalu meningkat 45 Juta ton Atau 26%. Namun, Peningkatan But Hanya Strategi Sentonara Untuk Mengatasi kekurangan pasokan listrik dari pembangkit listrik tenaga ar Pada Paruh Pertama 2023 di Tiongkok. Secara Umum, Dengan Komitmen Tiongkok Untuk Mencapai Puncak Emisi Karbon Pada 2030, Perlambatan Ekonomi, Dan Peningkatan Instalasi Tenaga Angin Dan Surya Yang Terus Memecahkan Rekor, Permintaan Tiongkok Terhadapmap Memuncak. Produksi batu bara domestik Índia saat ini
India, sebagai importir batu bara Indonesia terbesar ke-2, juga berusaha mengurangi impor batu bara. Produksi batu bara domestik India saat ini Meningkat Semakin cepat, Salah Satunya Karena upaya kebijakan Nasional Untuk Mengurangi Ketergantungan Pada Impor Energi. Pada Tahun 2023, Índia Meningkatkan Produksi Batu Baranya Sebesar 10% Dan Impor BABU BARA DARI Indonésia Berkurang Sebesar 2%. Antara 2019 Dan 2029, Tren Ini Dierkirakan Akan Terus Berlanjut, Dan Impor BATU BARA ÍNDIA INDIA DIGERKIRAKAN TURUN 102 Juta ton Atau 52%. Peningkatan Yang significa Pada Tahun 2022. Tahun Lalu, Konsumsi BATU BARA TURUN SEBANYAK TIGA JUTA TON KARENA PMBANGKIT LISTIK Dan Industri, Seperti Industri Pulp Dan Kertas, telah Memulai Beberapa Langkah dekarbonisas Peningkatan Konsumsi. Pada Tahun 2023, Satu-Satunya Peningkatan Konsumsi Batu Bara Ditemukan Pada Industri Pengolahan Mineral Yang Berkembang. Mereka
Konsumsi batu bara di Indonesia juga mulai menurun setelah terjadi peningkatan yang signifikan pada tahun 2022. Tahun lalu, konsumsi batu bara turun sebanyak tiga juta ton karena pembangkit listrik dan industri, seperti industri pulp dan kertas, telah memulai beberapa langkah dekarbonisasi yang lebih dari cukup untuk mengimbangi peningkatan konsumsi. Pada tahun 2023, satu-satunya peningkatan konsumsi batu bara ditemukan pada industri pengolahan mineral yang berkembang.
Emisi sektor pertambangan batu bara
Perusahaan batu bara belum melaporkan seluruh emisi mereka
Pertambangan batu bara Menghasilkan Emisi Metana Yang Signifikan Dan Besarannya Sama Dengan, Atau Lebih Dari, Emisi Yang Ditimbulkan Oleh Pembakaran Bakar Fosil Dan Pengunaan Listrs. Namun, Sebagian Besar Limesahaan BATU BELUM MENGUKUR Dan Melaporkan Emisi Ini. Namun, Sekitar Setengah Dari Produksi BATU BARA Indonésia Hanya Berasal Dari Sepuluh Limpesahaan Batu Bara. Produsen Terbesar Batu Bara Adalah Recursos Bumi Dengan Dua Anak Limeshaan Utamanya, Kaltim Prima Coal (KPC) Dan Arutmin Indonésia. Sembilan Limeshaan Batu Bara Terbesar Lainnya Adalah ADARO Energia, Bayan Resources, Golden Energy Mines, Bukit Asam, Indika Energy Dengan Anak Limesaan BATU BARA MONECO JAYA AGUNG, BERAU COLEURO, BERAU COLAURA, KABULTI SUKSESSARANA, Indo 8 MEGAH Sembilan dari sepuluh limeshaan ini terdaftar secara publik di bursa efek Indonésia, Dan Perlu Menyiapkan LaPoran keberlanjutan, sesuai Dengan
Saat ini terdapat 905 konsesi pertambangan batu bara di Indonesia. Namun, sekitar setengah dari produksi batu bara Indonesia hanya berasal dari sepuluh perusahaan batu bara. Produsen terbesar batu bara adalah Bumi Resources dengan dua anak perusahaan utamanya, Kaltim Prima Coal (KPC) dan Arutmin Indonesia. Sembilan perusahaan batu bara terbesar lainnya adalah Adaro Energy, Bayan Resources, Golden Energy Mines, Bukit Asam, Indika Energy dengan anak perusahaan batu bara Kideco Jaya Agung, Berau Coal, Baramulti Suksessarana, Indo Tambang Megah, dan ABM Investama.
Selain Berau Coal, sembilan dari sepuluh perusahaan ini terdaftar secara publik di bursa efek Indonesia, dan perlu menyiapkan laporan keberlanjutan, sesuai dengan Peratura Ojk No. 51/2017 || 720 = 720 = 719 . Kerangka pelaporan ini mencakup persyaratan untuk melaporkan Emisi Menurut Sumber, Dan Intensitasnya. Namun, Sebagian Besar Limeshaan BATU BARA TERBESAR DI Indonésia Tidak Melaporkan Tingkat Total Emisi Mereka, Dan Hanya Empat Dari Sepuluh Limeshaan Bara Bara Besar Di Indonesia YAG Saat Ini Membroskan Emisi Metana Tambang mereka. EMISI GAS METANA YANG TERPERANGKAP DALAM LAPISAN BATU BARA DIDEAS SAAT PRIOSE EKSTRAKSI Dan Penggalian Lapisan Penutup Batuan. Emisi ini, emisi Fugitif, Dan Metana Yang Dilepaskan Dianggap Sebagai Sumber
Jejak emisi perusahaan batu bara
Batu bara melepaskan emisi tidak hanya ketika dibakar, tetapi juga selama proses pertambangan. Emisi gas metana yang terperangkap dalam lapisan batu bara dilepas saat proses ekstraksi dan penggalian lapisan batuan penutup. Emisi ini disebut emisi fugitif, dan metana yang dilepaskan dianggap sebagai sumber Emisi Utama Bagi Industri Pertambangan. dicatat sebagai emisi pembakaran bahan bakar fosil. Profil emisi pun bervariasi dari satu lamusahaan ke leyahaan rea, karena karakteristik unik setiap tambang, seperti jenis batu bara, perfil lapisan batu baran dan teknik penambangan. (GRI) Mengembangkan
Selain itu, alat berat dan mesin di tambang batu bara yang berbahan bakar diesel menghasilkan CO2 dan dicatat sebagai emisi pembakaran bahan bakar fosil.
Baik pembakaran bahan bakar fosil, maupun emisi fugitif, dikendalikan oleh perusahaan batu bara, dan dikategorikan sebagai emisi gas rumah kaca (GRK) lingkup 1. Intensitas dan profil emisi pun bervariasi dari satu perusahaan ke perusahaan lain, karena karakteristik unik setiap tambang, seperti jenis batu bara, profil lapisan batu bara dan teknik penambangan.
Ruang lingkup pelaporan emisi
Global Reporting Initiative (GRI) mengembangkan Stand Sektoral Untuk Sektor Batu Bara. Standar Ini Menguraikan Pelaporan Emisi Untuk Mencakup Pembakaran Bahan Bakar Fosil, Proses Emisi, Dan Emisi Metana Fugitif. SELAIN ITU, Peraturan Kememerian sdm No. 22/2019 Mewajibkan imagahaan batu bara untuk memasukkan metana tambang batu barabageras dalam inventarisasi emisi Dan METODOLOGINYA SELARAS SARAGLATRAIRANTHAN3. Dianalisis dalam LaPoran ini Mengklaim bahwa pelaporan mereka sudah selaras Dengan Stand Gri, namun mereka masih hanya melaporkan emisi CO2 Dari mAniAnniAniAn Metana Bakar Bakar Fosil DananGrik. DILAPORKAN OLEH LEMUSAHAAN BATU BARA
Sebagian besar perusahaan yang dianalisis dalam laporan ini mengklaim bahwa pelaporan mereka sudah selaras dengan standar GRI, namun mereka masih hanya melaporkan emisi CO2 dari pembakaran bahan bakar fosil dan listrik.
Gas metana tambang batu bara dapat menggandakan emisi yang dilaporkan oleh perusahaan batu bara
Kami Menganalisis Penggunaan Energi Dan Profil Emisi Dari Sepuluh Limpesahaan BATU BARA DI Indonésia Menggunakan Dados Yang Tersedia Dalam Laporan Keberlanjutan. Semua Lemahaan Melaporkan Konsumsi Energi dan Berkaitan Dengan Konsumsi Energi Untuk Menambang Batu Bara. Esperusahaan Dengan Nisbah Kupas Yang Tinggi, Seperti Baneu Carvão Dan Kaltim Prima Coal, Biasanya Memiliki Intensitas Energi Yang Lebih Tinggi. Akibatnya adalah emisi yang lebih tinggi dari pembakaran bahan bakar. Sebaliknya, Limeshaan Dengan Nisbah Kupas Rendah, Recursos Seperti Bayan, Memiliki Intensitas Energi lebih rendah Dan emisi lebih sedikit. Inventarisasi Emisi Mereka. Mereka Juga Tidak Melaporkan Informasi Kedalaman Dan Permeabilitas Tambang Batu Bara. Dados Ketidakterediaan Kunci ini Mengurangi Akurasi Perkiraan Independen Terhadap Ponsi Gas Metana Tambang Batu Bara. Sebagai pendekatan terbaik yang terdia. Oleh karena itu, kami memperkirakan potensi emisi metana tambang batu bara Dari setiap limeshaan menggunakan
Jumlah limbah yang dibuang per unit batu bara yang diekstraksi, yang disebut nisbah kupas, secara langsung berkaitan dengan konsumsi energi untuk menambang batu bara. Perusahaan dengan nisbah kupas yang tinggi, seperti Berau Coal dan Kaltim Prima Coal, biasanya memiliki intensitas energi yang lebih tinggi. Akibatnya adalah emisi yang lebih tinggi dari pembakaran bahan bakar. Sebaliknya, perusahaan dengan nisbah kupas rendah, seperti Bayan Resources, memiliki intensitas energi lebih rendah dan emisi lebih sedikit.
Namun, enam dari sepuluh perusahaan batu bara besar belum memasukkan gas metana tambang batu bara dalam inventarisasi emisi mereka. Mereka juga tidak melaporkan informasi kedalaman dan permeabilitas tambang batu bara. Ketidaktersediaan data kunci ini mengurangi akurasi perkiraan independen terhadap potensi gas metana tambang batu bara.
Dalam kasus ini, Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) merekomendasikan untuk menggunakan faktor emisi rata-rata sebagai pendekatan terbaik yang tersedia. Oleh karena itu, kami memperkirakan potensi emisi metana tambang batu bara dari setiap perusahaan menggunakan Faktor emisi rata-rata ipcc Dan MengkonversiniAn-ke-rata Ekuival e2 (Dan Mengkonverak) rata-rata Ekuin e2 (Dan Mengkonverak) rata-rata Ekuin (796 Potencial de aquecimento global/GWP) UNTANA METANA SELAMA 100 Tahun Berdasarkan Laporan Ipcc Terbaru || 802
Analisis kami menunjukkan bahwa untuk sebagian besar perusahaan batu bara besar, emisi metana dari penambangan batu bara mungkin setara atau lebih besar dari emisi yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil dan penggunaan listrik. Kupas dan intensitas energinya yang tinggi menyebabkan tingginya emisi dari pembakaran bahan bakar fosil. Penambangan yang lebih dalam di Lapisan batu bara yang berpotensi memiliki kandungan gas yang lebih tinggi. Dianalisis Mengungkapkan Emisi Metana Tambang Batu Bara Mereka. Esperusahaan, mas Adalah Indo Tambangraya megah, Bukit Asam, Minas de Energia Dourada, Dan Energi Indika. Meskipun Tidak Dibahas dalam LaPoran ini, Kaltim Prima Coal dan Berau Coal adalah dua pengecualian, karena nisbah kupas dan intensitas energinya yang tinggi menyebabkan tingginya emisi dari pembakaran bahan bakar fosil.
Perlu dicatat bahwa tambang batu bara dengan nisbah kupas tinggi mungkin menghasilkan lebih banyak metana per ton batu bara, karena penambangan yang lebih dalam di lapisan batu bara yang berpotensi memiliki kandungan gas yang lebih tinggi.
Ketidakjelasan emisi metana tambang batu bara yang dilaporkan
Hanya empat dari sepuluh perusahaan batu bara yang dianalisis mengungkapkan emisi metana tambang batu bara mereka. Perusahaan tersebut adalah Indo Tambangraya Megah, Bukit Asam, Golden Energy Mines, dan Energi Indika. Meskipun tidak dibahas dalam laporan ini, TBS Energi UTAMA, Yang Menghasilkan 3,2 Juta Ton BABANT BARA PADA TAHUN 2023, JUGA MELAPORKAN EMISI METAMAN TAHON BATUR3. Menggunakan Berbagai Metodo Dan Asumsi Untuk Menghitung Emisi Metana Mereka. Bukit Asam Mengacu Pada
Keempat perusahaan ini menggunakan berbagai metode dan asumsi untuk menghitung emisi metana mereka. Bukit Asam mengacu pada Panduan Inventarisasi Grk Dan Potensi Pemanasan Global (GWP) Metana Sebesar 21 Dari Laporan ASESMEN IPCC Yang Kedua. MINAS DE ENERGIA GOLDEN MENGGUNAKAN PERMEN ESDM No. 22/2019 Dengan GWP Metana Sebesar 25 Dari Laporan ASESMEN IPCC Yang Keempat. Dua Limeshaan Lainnya Menggunakan Protokol Gas Rumah Kaca Dan GWP Metana Sebesar 28 Dari Laporan ASESMEN IPCC Yang Kelima. Namun, Dua Metodo terakhir yang disebutkan di atas hanya menyediakan kerangka kerja umum inventarisasi dan pelaporan grk, dan fugitif
IPCC memberikan pedoman untuk memperkirakan emisi fugitif Dari Penambangan Batu Bara. Untuk Tambang Permukaan, Emisi Metana Dihitung Dengan Mengalikan Produksi Batu Bara Dengan Faktor Emisi. Hal Ini Membuat Penentuan Akurasi Emisi Yang Dilapakan Menjadi Sangat Sulit. Variabilitas yang tinggi dalam emisi metana yang dilapakan antara umesahaan-perusahaan ini menjadi bukti nyata dari tantangan ini.
Kendati demikian, perusahaan-perusahaan ini belum menyampaikan informasi tentang faktor emisi yang mereka gunakan. Hal ini membuat penentuan akurasi emisi yang dilaporkan menjadi sangat sulit. Variabilitas yang tinggi dalam emisi metana yang dilaporkan antara perusahaan-perusahaan ini menjadi bukti nyata dari tantangan ini.
Sebagai Contoh, EMISI GAS Metana Yang Dilapakan Oleh Golden Energy Mines 162% Lebih sedikit dibaningkan Indo Tambangraya megah, Sentanara Produksi Batu Baranya 173% Lebih Banyak. Mungkin Ada Alasan Untuk Tingkat Variabilitas ini. Namun, Peninjauan Secara Independen Menjadi Sulit Jika Belum Ada Kejelasan Dan Transparansi Terkait Bagaimana Perkiraan Emisi Terse, mas Penambuat. Kualitas Yang Lebih Rendah. Kedalaman Dan Geologi Tambang Juga Dapat Mengakibatkan Penurunan Nisbah Kupas Secara Signifikan. Tanpa Adanya Transparansi Yang Lebih Besar, Sangat Sulit Untuk Membuat Perbandingan Yang Jelas. Jika lentahaan secara transparan melapekan faktor emisi gás metana tambang batu bara yang dessertai berbagai asumsinya, maka integritas perkiraan-perkiraan ini akan Menjadi lebih baik. Terjadi di Indonésia Saja. Ember Baru-Baru Ini Menerbitkan Analisis Mendalam Yang Menyoroti Bagaimana
Intensitas metana dari Golden Energy Mines bisa lebih rendah, misalnya, karena penambangan pada lapisan batu bara dengan kualitas yang lebih rendah. Kedalaman dan geologi tambang juga dapat mengakibatkan penurunan nisbah kupas secara signifikan. Tanpa adanya transparansi yang lebih besar, sangat sulit untuk membuat perbandingan yang jelas. Jika perusahaan secara transparan melaporkan faktor emisi gas metana tambang batu bara yang disertai berbagai asumsinya, maka integritas perkiraan-perkiraan ini akan menjadi lebih baik.
Namun, praktik penghitungan metana yang kurang transparan ini tidak terjadi di Indonesia saja. Ember baru-baru ini menerbitkan analisis mendalam yang menyoroti bagaimana Celah Penghitungan Emisi Juga Menurunkan Integritas pelaporan metana tambang bate bara di di digo australia. DEKARBONISASI
Upaya dekarbonisasi
AKSI DEKARBONISASI TELAH DIMULAI, MESKI BELUM MEMADAI
Lemsahaan BATU BARA TELAH MENGINISIASI UPAYA PENURUNAN EMISI DAN MULAI MENDIVERSIFIKASI BISNIS ke Sektor Namun, Belum Ada Yang Memiliki Rencana Mitigasi Emisi Gas Metana Tambang Batu Bara. Hal Ini Meningkatkan Ketidakpastian Bisnis di Sektor Batu Bara. Oleh karena itu, imagahaan batu bara perlu Menilai risiko transisi ini dan BATU BATU BARA DI Indonésia, Seperti Memanfaatkan Energi Terbarukan, Kendaraan Listrik, Dan Kompasasi Karbon
Langkah-langkah yang sudah mulai dilakukan untuk menurunkan emisi
Perusahaan batu bara Indonesia mulai memanfaatkan energi terbarukan untuk menurunkan emisi dari operasi penambangan batu bara.
Sebagai contoh, dua perusahaan memasang proyek fotovoltaik surya skala besar untuk kebutuhan listrik di fasilitas penambangan batu bara. Proyek ini mencakup sistem plts hibrida 3 mwp di indominco mandiri (anak umesahaan indo tambangraya megah) dan Recursos. MEMASANG DE ENERGIA ADAROproyek PLTS 1,5 MWp di Fasilitas Pemuatan Tongkang Senyiur milik Bayan Resources.
Tiga perusahaan lain mengembangkan proyek fotovoltaik surya yang lebih kecil. Adaro Energy memasang PLTS ATAP DAN PLTS TERAPUNG Dengan Total Kapasitas 598 KWP di Fasilitas Pengolahan Batu Bara Kelanis. KIDECO JAYA AGUNG Dan Minas de energia dourada JUGA MEMANFAATKAN FOTOTOTOKIK SURYA UNTUK HUNIAN KARYAWAN Dengan Total Kapasitas Masing Masing 409. Selain iTu, Minas de Energia Dourada Juga Telah Membeli 2.368 MWH Sertifikat Energi Terbarukan (Rec) Dari Pln. Memanfaatkan Kendaraan Listrik. Namun, Semua Langkah Ini Hanya Menurunkan Emisi Dalam Jumlah Kecil. KIDECO JAYA AVUNG JUGA MENYEDIAKAN BUS LISTrik Untuk Transportasi Antar-Jemput Bagi 400 Karyawan Yang Menghemat 3,996 litros/Tahun, Atau Mengungi Tujuh Ton CO2. DiBandingkan Dengan Emisi Jutaan ton per Tahun Yang Dihasilkan Dari Penggunaan Listrik Dan Bahan Bakar Diesel. Langkah-Langkah Itu Juga Hanya Menurunkan Emisi Karbon Dioksida. Saat ini, Belum Ada Limeshaan Yang Dianalisis Yang Menerapkan Atau Berencana Untuk Menerapkan Aksi Mitigasi Emisi Metana Mereka Secara Signifikan.
Selain memasang proyek fotovoltaik surya, Adaro Energy dan Kideco Jaya Agung juga telah berupaya mengurangi konsumsi bahan bakar fosil dengan memanfaatkan kendaraan listrik. Namun, semua langkah ini hanya menurunkan emisi dalam jumlah kecil.
Sejak tahun lalu, Adaro Energy memanfaatkan dua kendaraan listrik untuk transportasi karyawan dan menghemat 1.095 liter atau menurunkan emisi sebesar tiga ton CO2. Kideco Jaya Agung juga menyediakan bus listrik untuk transportasi antar-jemput bagi 400 karyawan yang menghemat 3.996 liter/tahun, atau mengurangi tujuh ton CO2.
Semua langkah ini hanya menurunkan sejumlah kecil emisi karbon dioksida, dibandingkan dengan emisi jutaan ton per tahun yang dihasilkan dari penggunaan listrik dan bahan bakar diesel. Langkah-langkah itu juga hanya menurunkan emisi karbon dioksida. Saat ini, belum ada perusahaan yang dianalisis yang menerapkan atau berencana untuk menerapkan aksi mitigasi emisi metana mereka secara signifikan.
diversifikasi ke bisnis Energi Bersih
Sebagian Besar Lemahaan, Baik Langsung Maupun Melalui Afiliasinya, Secara Jangka Panjang Telá Merencanakan Peningkatany Sektor Energi Bersih, Seperti Energi Terbarukan, Kendaraan Listrik, Dan Penting. Dikembangkan. Kemitraan Antara Pemerintah Indonésia Dan International Partners Group (IPG) Ini Menargetkan Peningkatan Porsi Energi Terbarukan Indonesia Sebesar 44%. Kemitraan termo, mas telh Menghasilkan proyek Sebesar
Perusahaan yang memperluas bisnis mereka ke energi bersih mungkin dapat memanfaatkan peluang bisnis dari Just Energy Transition Partnership (JETP) yang sedang dikembangkan. Kemitraan antara pemerintah Indonesia dan International Partners Group (IPG) ini menargetkan peningkatan porsi energi terbarukan Indonesia sebesar 44%. Kemitraan tersebut telah menghasilkan proyek sebesar US $ 97,3 miliar Antara Tahun 2023 Hingga 2030. SelanAnin ite, lentahaan yang terlibat akan Mendepat manfaatiininin | Baikakses pendanaan yang lebih baik, Karena otoritas Jasa Keuangan (OJK) TELAH MENGEMBANGKAN TAKSONOMI BERKELANJUTAN Untuk Mendorong Investasi Dalam inisiatif keberlanjutan. Dianalisis Dalam LaPoran Ini, Kecuali Bayan Recursos Dan Baramulti Suksarana, Mulai Mengembangkan Bisnis Energi Terbarukan. ADARO ENERGY Dan Mitra Konsorsiumnya Sedang Membangun
Hampir semua perusahaan yang dianalisis dalam laporan ini, kecuali Bayan Resources dan Baramulti Suksessarana, mulai mengembangkan bisnis energi terbarukan. Adaro Energy dan mitra konsorsiumnya sedang membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Skala Besar Di Kalimantan Utara Dan Proyek Pebangkit Listrik Tenaga Baía (Pltb) Dian Swastatika Sentosa, Lemahaan Induk Golden Energy Mines Dan Afiliasi Berau Coal, Bekerja Sama Dengan Trina solar Dalam Pengembangan PLTS TERINTONTEGRASI Pertama di Indonesia. Anak Limeshaan Indika Energy, emite, Juga Akan Mengembangkan Sistem PLTS Hibrida 102 MWP UNTUK Program Substitusi diesel Pln. Terakhir, ABM Investama Memiliki Dan Mengoperasikan Pembangkit Listrik Biogas Di Kalimantan Selatan Melalui Anak Usahanya, Pt Anzara Janitra Nusanaraara. Listrik.
Dua perusahaan juga telah memulai bisnis kendaraan listrik. Vktr, Anak Limeshaan Bakrie e os irmãos Dan Berafiliasi Dengan Bumi Resources, Memproduksi Bus Listrik, Kendaraan Roda Dua Listrik, Dan Stasiun Pengisian Daya. Grupo Motor ILECTRA (IMG), Anak Limeshaan Indika Energy, Mengembangkan Kendaraan Roda Dua Listrik. Energi Bersih Seperti Limpesahaan-Perusahaan yang Desembarnynya. Pada 2023, Kedua Limesahaan ini Secara Signifikan Meningkatkan Produksi Batu Bara Mereka Sebesar 28% Dan 39%. Tren Ini Tampaknya Akan Berlanjut Pada Tahun 2024. 15%. Impersahaan-Perusahaan batu bara Memahami perfil emisi mereka untuk kemudian merancang strategi mitigasi yang efektif. Mengembangkan Inventarisasi Emisi Dan Menurunkan Emisi CO2. Namun, Upaya Ini Belum Mengarah Pada Penurunan Emisi Yang Signifikan. Selain iTu, Sebagian Besar Limeshaan, mas saat ini belum mengukur atau melapekan emisi gasa metana tambang batu bara mereka. Akibatnya, Langkah mitigasi metana belum diferestimbangkan dalam rencana dekarbonisasi penambangan batu bara yang dianalisis dalam laporan ini. Pertambangan Batu Bara, Mengelola Risiko, Dan Memanfaatkan Peluang Mitigasi. PROSES DAN EMISI Mereka Sepenuhnya. Inventarisasi harus mencakup semua gás rumah kaca, Termasuk Gas Metana Tambang Batu Bara (CMM) Yang Porsinya Cukup Besar. Dengan Memahami Emisi Mereka, Limesahaan Dapat Mengadopsi Strategi Untuk Meningkatkan Efisiensi dan Secara Nasional,
Adapun, Bayan Resources dan Baramulti Suksessarana belum menunjukkan komitmen untuk mendiversifikasikan bisnis mereka ke energi bersih seperti perusahaan-perusahaan yang disebut sebelumnya. Pada 2023, kedua perusahaan ini secara signifikan meningkatkan produksi batu bara mereka sebesar 28% dan 39%. Tren ini tampaknya akan berlanjut pada tahun 2024. Bayan Resources bertujuan untuk meningkatkan produksi menjadi 57 juta ton tahun ini, yang dapat mengakibatkan peningkatan sebesar 15%.
Rekomendasi
Mengukur metana untuk langkah mitigasi yang efektif
Mengembangkan inventarisasi emisi gas rumah kaca yang komprehensif dan mencakup gas metana tambang batu bara fugitif akan membantu perusahaan-perusahaan batu bara memahami profil emisi mereka untuk kemudian merancang strategi mitigasi yang efektif.
Perusahaan-perusahaan batu bara terbesar di Indonesia telah menunjukkan berbagai tingkat komitmen untuk mengembangkan inventarisasi emisi dan menurunkan emisi CO2. Namun, upaya ini belum mengarah pada penurunan emisi yang signifikan. Selain itu, sebagian besar perusahaan tersebut saat ini belum mengukur atau melaporkan emisi gas metana tambang batu bara mereka. Akibatnya, langkah mitigasi metana belum dipertimbangkan dalam rencana dekarbonisasi penambangan batu bara yang dianalisis dalam laporan ini.
Ember telah mengembangkan tiga rekomendasi utama bagi perusahaan batu bara untuk memahami skala emisi pertambangan batu bara, mengelola risiko, dan memanfaatkan peluang mitigasi.
1.Memahami emisi dan menyelaraskan dengan standar
Perusahaan batu bara perlu mengembangkan inventarisasi gas rumah kaca yang komprehensif untuk memahami proses dan emisi mereka sepenuhnya. Inventarisasi harus mencakup semua gas rumah kaca, termasuk gas metana tambang batu bara (CMM) yang porsinya cukup besar. Dengan memahami emisi mereka, perusahaan dapat mengadopsi strategi untuk meningkatkan efisiensi dan menurunkan emisi, sesuai standar keberlanjutan.
Perusahaan batu bara perlu mengikuti peraturan dan standar. Secara nasional, PERUTURAN ESDM No. 22/2019 Mewajibkan Bisnis Sektor Energi Untuk Mengembangkan Inventarisasi Gash Rumah Kaca, Yang Mencakup Emisi Metana Fugitif. DI TINGKAT INTERNASIONAL, GRI 12: Sektor BATU BARA 2022 Dan Pengungkapan Terkait iklim ifrs Memberikan Pedoman Kompresensif Bagi Lemahaan BATU BARA Dalam Menyiapkan Laporan Laporan memperkirakan emisi metana tambang batu bara, perusahaan dapat merujuk kepada
Untuk memperkirakan emisi metana tambang batu bara, perusahaan dapat merujuk kepada panduan IPCC tentang emisi fugitif yang juga telah diadopsi olehKementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Penggunaan faktor emisi yang sesuai dan pontensi pemanasan metana global (gwp) yang termokhir juga direkomendasikan. Kepercayaan Publik. Sebagai Angggota Extrativa Indústria Iniciativa de Transparência (EITI), Indonésia Perlu Mengedepankan Keterbukaan Dan transparansi, Termasuk Penerbitan Data emisi sesuai
Pelaporan emisi yang komprehensif juga dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan transparansi dan kredibilitas untuk menjaga kepercayaan publik. Sebagai anggota Extractive Industry Transparency Initiative (EITI), Indonesia perlu mengedepankan keterbukaan dan transparansi, termasuk penerbitan data emisi sesuai Standar Eiti || 1050 terbaru.
2. Menilai kembali risiko
Di Tingkat Global, Terdapat Kekhawatiran yang semakin meningkat terhadap emisi gasana Dari Penambangan BATU BARA YANG BELUM DILAPOKAN DAN DITURUNKAN DENGAN LEBIH BAKIK. Analisis ini menunjukkan bahwa emisi gasa metana tambang batu bara dari limeshaan-perusahaan terbesar di Indonesia bisa sama atau lebih tinggi dari pembakaran bahan bakar fosil dan listrik. Kegagalan untuk memahami atau melapekan emisi Dengan Akurat Akan Melemahkan Keseluruhan Pelaporan keberlanjutan Sebuah Lemahaan, selain Juga Mengabaikan Peluang Yang Mungkin Besarukinikan emanisi. BARA, Juga Penting Untuk Menilai Semua Sumber Emisi Limeshaan Secara Kompresensif Untuk Lebih Memahami Investrasi Dan Risiko Operasional. Indonésia Telah Memberlakukan peraturan Tentang
Ketika dunia beralih dari batu bara, penting juga untuk menilai semua sumber emisi perusahaan secara komprehensif untuk lebih memahami investasi dan risiko operasional. Indonesia telah memberlakukan peraturan tentang Penetapan harga karbon Di Sektor Energi (Pembangkit listrik tenaga batu bara) Sebagai Pelopor. Sebagai Elemen Yang Terintegraes Dengan Sektor Energi, Ada Kemungkinan Besar Bahwa Penambangan Batu Bara Akan Turut Berpartisipasi Dalam Pengaturan harga karbon pada masa depan. Amerika Serikat Mengembangkan Skema
Harga emisi gas metana juga secara bertahap diterapkan di negara lain. Amerika Serikat mengembangkan skema Penetapan harga metana Dalam Undang-Underang Pengurangan Inflasi ( Lei de redução de inflação/ IRA). Biaya emisi metana untuk minyak dan ditetapkan sebesar 900 dolar, conforme ton pada tahun 2024 dan akan meningkat menjadi 1.500 dolares como ton pada tahun 2026. angka ini sebagian besariaras sengan biaya dampak sosmial Austrália. Selain Itu, Regulasi Metana Uni Eropa (UE) Juga Menguraikan Skema Denda Dengan Rekomendasi denda Sebesar 6.000 euros por ton metana. Metana
3.Menurunkan emisi metana
TERDAPAT Dua Langkah Bagi Limpesahaan Batu Bara Untuk Menurunkan Emisi Metana. Dalam Jangka Panjang. BATU BATU BARA HARUS MELAKUKAN DIVERNIFIKASI BISNIS DAN MENGURANGI Produksi Batu Bara Secara Bertahap. Hal Ini Sejalan Dengan Proyeksi Permintaan Global Yang Lebih Luas, Risiko Investasi Batu Bara, Dan Peluang Bisnis di Sektor Energi Bersih. Dalam jangka pendek, imagahaan batu bara harus mulai menerapkan langkah-langkah mitigasi untuk menurunkan emisi metana. Indonésia Dapat Diturunkan Secara Teknis, Menggunakan Teknologi Yang Sudah Ada Seperti Drenase Pratambang Dan Ventilasi Udara metana (
Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan bahwa 26% emisi gas metana tambang batu bara Indonesia dapat diturunkan secara teknis, menggunakan teknologi yang sudah ada seperti drainase pratambang dan ventilasi udara metana ( Ventilação Air metano do ar/VAM). Pengelolaan Pratambang Dilakukan Dengan Mengebor Lubang Dalam Lapisan Batu Bara Untuk Mengekstraksi Metana Sebelum Penambangan Dimulai. Vam Mengacu Pada Metana Yang Diekstraksi Dari Sistem Ventilasi Untuk Menurunkan Konsentrasi Metana di Tambang Batu Bara Bawah Tanah. Metana Yang Diekstraksi Kemudian Akan Ditangkap Dan Digunakan, Atau Dihancurkan Melalui Oksidasi. Terbuka (
Perusahaan batu bara harus secara aktif menjajaki peluang untuk menerapkan pengelolaan pratambang di seluruh aset penambangan batu bara terbuka ( minas de corte aberto). Teknologi termo, porém, Dan Austrália, Dangan Dukungan Investasi Awal Dari Mekanisme Pembangunan BerSih (CDM) PADA AKHIR TAHUN 2000, serta Melaluii Dukungan PERKUNGANHANGANHO Ini Juga Tidak Terbatas Pada Tambang Bawah Tanah. DI Australia, Tambang Curragh Milik Conorado Telah Menerapkan Sistem
Upaya ini juga tidak terbatas pada tambang bawah tanah. Di Australia, tambang Curragh milik Conorado telah menerapkan sistem drenase Pratambang Yang mampu Menangkap Gas Limbahnya secara Menguntungkan Dan Menjualnya Untuk Pembangkitan Listrik. Conorado juga telh berhasil Menguji Coba Penggantian bahan bakar diesel Dalam Armada Truknya Dengan Gas, Yang Mengarah Pada Penurunan Emisi Dan Penghematan Biaya Bahan Bakar Yang Signifikan. Banyak Peluang Untuk Menurunkan Emisinya. Selain tambang-tambang ini bisa menggunakan drenase pratambang, mereka juga memiliki peluang untuk menggabungkannya Dengan mitigasi vam. drenase pratambang dan mitigasi vam di
Namun, tambang batu bara bawah tanah memiliki lebih banyak peluang untuk menurunkan emisinya. Selain tambang-tambang ini bisa menggunakan drainase pratambang, mereka juga memiliki peluang untuk menggabungkannya dengan mitigasi VAM.
Pada tahun 2012, sebuah konsorsium yang melibatkan Bayan Resources dan Enel Trade SpA mengajukan desain proyek CDM untuk proyek drainase pratambang dan mitigasi VAM di tambang wahana baratama, kalimantan Selatan. Namun, Belum Ada Informasi Mengenai Kelanjutan Proyek Butusbut. Kendati Demikian, Kelayakan Teknis teknologi mitigasi vam telah terbukti dalam berbagai pertambangan di seluruh dunia selama 25 tahun terakhir. in coal mining – PDF
Materi Pendukung
Metodologi
Penafian
Kami telah mengidentifikasikan contoh bagaimana emisi atau estimasi yang dilaporkan DAPAT LEBIH RENDAH SECARA SIENFIKAN DARI JUMLAH METANA YANG SEBENARNYA DIDER DIDER. Penting untuk dicatat bahwa informasi ini dimaksudkan untuk tujuan informasi atau edukasi saja dan tidak boleh ditafsirkan sebagai nasihat keuangan, hukum, em hukum lainnya donikiannikan, nonikan, o paganananniKan, nonikan, o paganananniKan, o padão do diankum, o padão do diankum, o padão do que o padão e o padão e o padão e o padão e o padão e o padão de saganan, no quennya donikan, o quennya donikan, no dia, o paganniki, no quennya, o pagannikinikinikan, no quennya, o paganennynnyannya. Diuraikan di Bawah Ini. Meskipun Temuan-Temuan termo, mas Diperoleh Dari Analisis Materi Ini, Kami Tidak dapat Menjamin Kelengkapan, Keakuratan, Atau Keandalan Pernyataan Atau Representasi Yang Timbul Darinya. Selain iTu, Ada Kemungkinan Dimana Lemahaan-Perusahaan Yang Dibahas Telah Membuat Pelaporan Emisi Tapi Tidak Tersedia Untuk Publik Atau Belum Teridentifikasi oleh Enser. Kami telá Menghubungi Semua Limpesahaan BATU BARA YANG DISEBUTKAN DALAM RAPORAN INI DALAM DUA KESEMPATAN Yang Berbeda Untuk Mendapatkan Konfirmasi Terkait Hal Ini. Limeshaan-Perusahaan Terseu, mas os recursos de Adalah Bumi, ADARO Energy, Golden Energy Mines, Bayan Resources, Bukit Asam, Indika Energy, Kideco Jaya Agung, Braneu Coal, ABM investida, Indo Tambangraya Megah, Danamulti Suksfarana. Produksi BATU BARA Indonésia Dikumpulkan Berdasarkan
Data yang disajikan dalam laporan ini didasarkan pada materi yang diuraikan di bawah ini. Meskipun temuan-temuan tersebut diperoleh dari analisis materi ini, kami tidak dapat menjamin kelengkapan, keakuratan, atau keandalan pernyataan atau representasi yang timbul darinya. Selain itu, ada kemungkinan dimana perusahaan-perusahaan yang dibahas telah membuat pelaporan emisi tapi tidak tersedia untuk publik atau belum teridentifikasi oleh Ember. Kami telah menghubungi semua perusahaan batu bara yang disebutkan dalam laporan ini dalam dua kesempatan yang berbeda untuk mendapatkan konfirmasi terkait hal ini. Perusahaan-perusahaan tersebut adalah Bumi Resources, Adaro Energy, Golden Energy Mines, Bayan Resources, Bukit Asam, Indika Energy, Kideco Jaya Agung, Berau Coal, ABM Investama, Indo Tambangraya Megah, dan Baramulti Suksessarana.
Sumber data
Informasi tentang prospek produksi batu bara Indonesia dikumpulkan berdasarkan Konferensi pers oleh kementrian sdm. Kuota Produksi Batu Bara Dikumpulkan Dari Kememeriano Esdm Selama Rapat Dengar Pendepat Dengan Slemen. Dados ekspor batu bara dan konsumsi domestik dikumpulkan dari Manual de energia e estatísticas econômicas da Indonésia. Tahunan Dan Keberlanjutan Limpesahaan Batu Bara. Selain ITU, Data Produksi Batu Bara LimuSahaan Lain Dikumpulkan dari
Data produksi batu bara, intensitas energi, dan emisi dari sepuluh perusahaan batu bara besar dikumpulkan dari laporan tahunan dan keberlanjutan perusahaan batu bara. Selain itu, data produksi batu bara perusahaan lain dikumpulkan dari Monitor de energia global. UNTUSUK LIMAHAAN Dengan Beberapa Bisnis, Seperti Bukit Asam, Energia ADARO Dan Indika Energy, Kami Hanya Memilih Informasi speSifik (Termasuk Konsumsi Energi dan MEMPERKIRAKAN EMISI CMM DARI ENAM LEMPUSAHAAN BATU BARA YANG TIDAK MEMASUKKANNYA DALAM PELAPORAN EMISI. Emisi cmm dihitung Dengan Mengalikan Data Produksi batu bara tahunan Dengan Faktor Emisi metana untk tambang batu bara permukaan sesuai Dengan
Perkiraan CMM
Ember memperkirakan emisi CMM dari enam perusahaan batu bara yang tidak memasukkannya dalam pelaporan emisi. Emisi CMM dihitung dengan mengalikan data produksi batu bara tahunan dengan faktor emisi metana untuk tambang batu bara permukaan sesuai dengan Stand Nasional Dan || Ini, Indonésia Tidak Memiliki Faktor Emisi Metana Spesifik Untuk Penambangan Batu Bara. Oleh Karena Itu, Limeshaan Batu Bara Dapat Menggunakan Faktor Emisi Global Daripanduan IPCC.
Saat ini, Indonesia tidak memiliki faktor emisi metana spesifik untuk penambangan batu bara. Oleh karena itu, perusahaan batu bara dapat menggunakan faktor emisi global dari Pedoman IPCC Atau Menggunakan Metode Kholod DKK. Kedua Metodo, mas Sepakat Bahwa Emisi Metana Akan Meningkat Mengikuti Kedalaman Penambangan. Karena kami tidak memiliki informa Tentang Kedalaman Tambang Setiap Limeshaan, Kami Menggunakan Faktor Emisi rata-rata untk tambang bate bara-lapsanmukaan dari panduan ipcc dan potlensi pemanasan global sebesar 29.8 Dari Panduan Ipcc Potensi Pemanasan Metana Sebesar 29.8.8 Dari. KeenamLaporan Penilaian Keenam.
Standar dan pedoman pelaporan
Di tingkat nasional, Permen ESDM No. 22/2019 Memberkan Pedoman Umum Tenteng Inventarisasi Emisi Untuk Sektor Energi. Sumber emisi meliputi pembakaran bahan bakar, emisi fugitif dari pertambangan batu bara dan infratruktur gas, kebocoran dalam injeksi CO2, dan ventilasi dan pembakaran minyak dan Untuk batu bara
Khusus untuk sektor batu bara, standar sektor GRI untuk batu bara, Pelaporan Terkait iklim ifrs Dan proyek pelaporan karbon ( CDP) Membro Pedoman Khusus. GRI MEMBROIKAN REKOMENDASI KHUSUS UNTUK PELAPORAN EMISI GRK. Rekomendasi ini Termasuk pelaporan emisi grk dari ch4 dan Serupa Dengan Gri, Ifrs Dan CDP Juga Mengharuskan Limeshaan Untuk Mengungkapkan Emisi Grk Dan Perrinciannya. Selain iTu, Lemusahaan perlu Menguraikan Strategi Untuk Mengelola Emisi Dan Menetapkan Alvo Penurunan emisi.
Standar-standar ini juga selaras dengan GRI 305, protokol GRK, dan ISO 14064 Pada Inventarisasi emisi. Rini sudahyo dan Penulisan LaPoran ini. Foto
Ucapan Terima Kasih
Kontributor
Reynaldo Dizon dan Jivan Thiru untuk semua visualisasi data. Rini Sucahyo dan Ardhi Arsala Rahmani yang berkontribusi melalui penyuntingan teks, serta Eleanor Whittle yang mengevaluasi laporan ini.
Kami juga memberikan apresiasi kepada Publish What You Pay (PWYP) Indonesia yang memberikan masukan berharga selama penulisan laporan ini.
Gambar sampul
Penambangan batu bara terbuka di Borneo, Indonesia.
Kredit: Ariyanto Ariyanto / Alamy Stock Photo
KONTEN TERKAIT



